Sidang Paripurna DPRD Maluku Tengah Ricuh, Sekwan: Ada Anggota Tersinggung Haknya Dibatasi

Sidang paripurna yang digelar di Kantor DPRD Maluku Tengah itu berujung kericuhan pada Kamis (12/8/2021).

Alim mengatakan, kericuhan itu terjadi setelah Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Demianus Hattu yang memimpin sidang paripurna tiba-tiba memutuskan skorsing saat salah satu anggota Sukri Wailissa masih berbicara.

“Jadi saat anggota (Sukri) masih berbicara, mungkin dari pimpinan mengambil skorsing jadi beliau tidak menerima,” kata Alim kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis.

Alim mengatakan, Sukri diduga tak terima dengan perlakuan itu. Sukri langsung melayangkan protes keras karena tersinggung haknya menyampaikan aspirasi dibatasi.

“Ya mungkin tersinggung karena haknya untuk berbicara dibatasi,” katanya.

Anggota DPRD Maluku Tengah yang ikut dalam sidang paripurna tersebut, Sahabudin Hayoto mengaku, awalnya pimpinan sidang mempersilakan Sukri untuk berbicara.

Namun, belum sampai pada substansi persoalan, Wakil Ketua DPRD memutuskan menghentikan sidang.

“Jadi pimpinan sidang sudah berikan kesempatan berbicara, tapi tiba-tiba dia mengskrosing sidang saat (Sukri) masih berbicara dan belum sampai pada substansinya, itu masalahnya,” kata Sahabudin via telepon seluler.

Sahabudin mengaku kericuhan itu berlangsung sekitar lima menit. Sidang kembali dilanjutkan setelah persoalan itu diselesaikan secara internal.

“Ya ini biasa saja, ini dinamika dalam sidang paripurna tapi penilaian khalayak ini kan berbeda, jadi ini biasa saja,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Demianus Hattu dikejar dan diamuk sejumlah anggota DPRD saat sidang paripurna penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan APBD Maluku Tengah Tahun 2020 di kantor DPRD Maluku Tengah, Kamis (1/8/2021).

Dalam kericuhan itu, sempat terjadi saling dorong antara sesama anggota hingga hyaris adu jotos. Namun kericuhan itu bisa diselesaikan dan sidang kembali dilanjutkan.