Salin Artikel

Imbas Banyak Kafe Tutup, Harga Kopi Robusta di Kendal Anjlok

Taufik, salah satu petani kopi robusta asal Sukorejo, Kendal, menyebutkan hasil panen pada tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu.

Selain dari segi kualitas yang dianggap lebih baik, jumlah kopi robusta hasil panen tahun ini juga lebih banyak. 

“Cuaca bagus, hasil panen juga bagus, tapi tidak ada yang beli. Akibatnya, harga turun,” kata Taufik saat ditemui di Desa Gedong, Kecamatan Patean, Kendal, Kamis (12/8/2021).

Menurut Taufik, penurunan permintaan kopi terjadi karena banyak kafe yang tutup.

Rame Ragil, petani kopi lainnya, mengatakan saat ini harga satu kilogram greenbean kopi robusta berkisar Rp 20.000 sampai Rp 22.000. Padahal sebelumnya harganya mencapai Rp 27.000.

Adanya penurunan harga ini membuat Rame memilih untuk menyimpan hasil panennya. Dia hanya menjual biji kopi robusta-nya jika ada kebutuhan hidup.

“Yang saya jual, baru sebagian. Uangnya untuk kebutuhan makan. Tapi saya masih menyimpan, sambil melihat pasaran kopi,” ujar Rame.

Kepala Desa Gedong, Suwarno, menyayangkan turunnya harga kopi robusta saat hasil panen sedang baik.

Terlebih, kopi yang dihasilkan di daerahnya sudah terkenal dengan kualitasnya.

“Kopi Robusta di desa Gedong Patean ini, terkenal enak. Terletak di lereng Gunung Kendeng, yang mempunyai ketinggian lebih dari 800 meter dari permukaan laut. Kopi desa sini, pernah dipamerkan di Bukares Romania,” sebut Suwarno.


Sebagai informasi, ada sekitar 1.500 petani kopi robusta di Desa Gedong, Kecamatan Patean, Kendal.

Suwarno berharap pemerintah mau ikut memasarkan kopi dari desanya saat ada penurunan harga.

Soal lonjakan ini sudah diketahui Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati.

Menurutnya, salah satu penyebab turunnya harga kopi ini adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Banyak kafe-kafe kopi yang tutup atau tidak bisa leluasa berbisnis, yang kemudian berlaku hukum pasar supply and demand. Permintaan pasar menjadi rendah otomatis harga turun drastis,” kata Pandu.

Pandu berharap, pandemi Covid 19 cepat berlalu, sehingga roda perekonomian kembali normal.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/12/161219978/imbas-banyak-kafe-tutup-harga-kopi-robusta-di-kendal-anjlok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke