Salin Artikel

Jokowi Soroti Peningkatan Kasus Covid-19 di Kaltim, Gubernur Tuding Pekerja dari Luar Sebagai Pemicu Lonjakan 

SAMARINDA, KOMPAS.com - Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) dua pekan terakhir jadi sorotan Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan, selama masa itu beberapa provinsi di luar Jawa – Bali justru mengalami peningkatan signifikan, termasuk Kaltim dengan kasus aktif 22.529 per 5 Agustus. 

“Karena itu butuh cara cepat merespon angka-angka itu,” ungkap Jokowi saat memimpin rapat evaluasi PPKM Level IV dua hari lalu, yang disiarkan melalui akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Dua pekan yang disebut Jokowi, angka positif harian di Kaltim berkisar atas 1.000 sampai 2.000 kasus.

Padahal, Kaltim sudah menerapkan Pembatasan Pemberlakukan Kegiatam Masyarakat (PPKM) sudah berjalan empat pekan, sejak Jumat (2/7/2021).

Diawali dengan Surat Instruksi Gubernur Kaltim, Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro Diperketat Untuk Pengendalian Covid-19.

Bahkan, sempat delapan dari 10 daerah di Kaltim beralih status dari PPKM mikro atau level III ke level IV atau darurat sejak akhir Juli lalu.

Namun, angka positif harian tetap tak kunjung meredah hingga tutup Juli. Memasuki awal Agustus juga demikian, belum terlihat tren penurunan.

Laporan harian tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kaltim, peningkatan kasus harian masih berkisar antara 1.000 sampai 2.000 kasus per hari.

Dengan begitu, persentase peningkatan sejak akhir Juni yang masih berkisar antara 300 kasus per hari naik kurang lebih enam kali lipat hingga awal Agustus.

Menanggapi soal itu, Gubenur Kaltim Isran Noor menuding pekerja dari luar Kaltim sebagai pemicu ledakan.

Sebab, kata dia, selama ini masyarakat Kaltim sudah patuh protokol kesehatan. Bahkan, klaimnya tingkat kepatuhan masyarakat Kaltim di atas 90 persen berdasarkan penilaian Satgas Covid-19 nasional.

"Jadi, bukan karena masyarakat tidak patuh. Masyarakat Kaltim sangat patuh," ungkap Isran seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Biro Setprov Kaltim, Selasa (10/8/2021).

Usaha lain, baik tracing, testing dan treatment pun juga terus dilakukan.

"Jujur saja, lonjakan tidak kami prediksi. Karena, hingga saat ini masyarakat patuh dan taat menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, Satgas Covid-19 Nasional yang menyebutkan dan menyatakan itu," tutur Isran.

Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin mengakui pekerja dari luar Kaltim sebagai penyebab.

“Pendatang masih banyak Mas. Pekerja-pekerja gitu lah yang dari perusahaan-perusahaan itu lho,” ungkap pria dengan sapaan Ivan ini saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Ivan menuturkan, bahkan beberapa kasus di antara pekerja nakal menggunakan surat perjalanan palsu berdasarkan temuan penegak hukum.

Kendati demikian, Ivan juga tak memungkiri faktor kepatuhan masyarakat taat protokol Kesehatan juga perlu ditingkatkan.

“Kesadaran masyarakat kita dituntut karena ini menyangkut orang banyak,” pungkas dia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan dukungan masyarakat adalah kunci penguatan aspek pencegahan atau sisi hulu dari penanganan Covid-19.

“Nah pencegahan yang selama ini kita dorong ujung tombaknya sebenarnya ada di masyarakat. Masyarakat mau berperan aktif atau tidak,” ungkap Andi saat dihubungi terpisah.

Keaktifan masyarakat mestinya, dibuktikan lewat penerapan prokes 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi.

“Karena itu cara membentengi diri dari penularan virus itu. Kita ambil tindakan pencegahan, kalau enggak dibarengi dengan masyarakat taat prokes akan sulit,” terang dia.

Karena itu, alasan PPKM level IV didorong hingga ke level RT.  Hal itu, agar masyarakat ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan bisa memproteksi diri.

Karena bagi dia, kunci utama adalah masyarakat yang terlibat aktif dan disiplin menerapkan 5M.

“Kalau enggak begitu, kita sulit atasi Covid-19. Orang yang lalai saja bisa tertular seperti perawat, dokter, apalagi yang enggak taat prokes,” jelas dia.

Andi meminta dukungan masyarakat atas semua langkah pencegahan yang diambil pemerintah melalui Satgas Covid-19.

Sebab, kata dia, mengatasi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua pihak terutama masyarakat.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/10/191044878/jokowi-soroti-peningkatan-kasus-covid-19-di-kaltim-gubernur-tuding-pekerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke