Salin Artikel

Pasien Covid-19 Bergejala Ringan hingga Sedang di Kulon Progo Diisolasi di Rusunawa Giripeni

Pasien tersebut diisolasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Giripeni, Pedukuhan Gunung Gempal, Kelurahan Giripeni, Kecamatan Wates.

Sejak Jumat (6/8/2021) sampai hari ini, sudah ada dua pasien menempati tempat isolasi terpusat tersebut.

“Sekarang isoter sudah dihuni dua pasien,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, melalui pesan singkatnya, Minggu (8/8/2021).

Tempat isolasi terpusat itu memanfaatkan 98 satuan rumah susun (SRS) di rusunawa tersebut.

Setiap rumah sudah dilengkapi perabotan, termasuk perlengkapan rumah tangga seperti sapu, pel, jemuran, handuk, sikat dan pasta gigi.

Pusat isolasi itu dilengkapi ruang perawatan dengan kapasitas enam tempat tidur di lantai satu dan enam tempat tidur khusus screening pasien. Ruangan perawatan itu juga dilengkapi 30 tabung oksigen.

Fasilitas dan sarana tersebut disiapkan untuk memudahkan pemantauan kesehatan pasien yang sedang isolasi.

Pemerintah menggelontorkan Rp 5,4 miliar untuk melengkapi fasilitas dan sarana pusat isolasi tersebut.

Joko menyebutkan, Pemkab Kulon Progo terinspirasi dengan keberhasilan Kabupaten Kudus menekan penularan Covid-19 yang sebelumnya zona hitam kini mendekati zona hijau.

Pelaksanaan isoter itu dibarengi dengan ketegasan aparat maupun satgas kepada para isoman untuk bersedia diisolasi.

Menurut Joko, pasien Covid-19 sebaiknya diisolasi di pusat isolasi. Sehingga, penularan tak terjadi di keluarga atau lingkungan terdekat.

“Perlu sikap tegas, (kalau tidak) memang penyebarannya akan luar biasa,” kata Joko.


Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Eko Damayanti mengungkapkan, isoter bisa menekan laju kematian pasien Covid-19 isoman.

Jumlah pasien isoman ini tidak sebanding dengan kapasitas fasyankes yang ada di Kulon Progo. Akibatnya, kasus kematian isoman tinggi pada Juli 2021.

"Karena mereka seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan minimal oksigen tapi tidak mendapatkan akhirnya tidak bisa tertolong," kata Eko.

Menurut Eko, pasien Covid-19 yang bergejala ringan mengarah ke sedang akan dirawat di pusat isolasi.

Puskesmas akan merekomendasikan pasien yang dinilai layak masuk ke sana. Sementar aitu, pasien bergejala berat tetap diisolasi di rumah sakit.

Penerapan isolasi terpusat ini berlangsung di tengah pelaksanaan isolasi pasien bergejala ringan yang juga diterapkan di pedesaan. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melaporkan ada sekitar 150 shelter pedesaan dengan lebih dari 700 daya tampung. Baru 76 tempat tidur saja yang terpakai untuk isolasi.

Hingga Sabtu (7/8/2021), sebanyak 18.463 kasus positif Covid-19 tercatat di Kulon Progo. Rinciannya, 15.512 sembuh dan 343 pasien meninggal.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/08/171446678/pasien-covid-19-bergejala-ringan-hingga-sedang-di-kulon-progo-diisolasi-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke