Salin Artikel

Anak Akidi Tio Disebut Punya Utang Bisnis Rp 2,3 Miliar pada Dokter, Menantu: Hoaks

Hal itu terkuak, setelah Siti Mirza sempat membuat laporan dugaan penipuan yang dilakukan Heriyanti.

Namun, ia mencabut laporan itu kembali dengan pertimbangan iba melihat Heriyanti.

Menantu Akidi Tio membantah

Rudi Sutadi, suami dari Heriyanti saat dikonfirmasi soal utang tersebut membantah kalau istrinya mempunyai hubungan bisnis dengan Siti Mirza.

"Hoaks,"kata Rudi melalui pesan singkat, Sabtu (7/8/2021).

Namun, saat hendak dimintai pernyataan lebih lanjut soal hubungannya dengan Siti Mirza, Rudi enggan berkomentar.

"Iya (tidak ada hubungan soal bisnis). Maaf saya mau tidur," ujar Rudi singkat.

Terpisah, Siti Mirza saat dikonfirmasi berpendapat bahwa ucapan dari menantu Akidi Tio itu untuk menghindari pengaduan yang hendak dibuatnya.

Menurut Siti, banyak saksi atas kerja sama bisnis ekspedisi yang mereka jalani hingga ia pun harus mengalami kerugian Rp 2,3 miliar.

"Kalau saya mau buat pengaduan banyak sekali saksi. Malahan ada orang bank, ada pengusaha jual beli mobil dan lain-lain. Tapi masalahnya saya mungkin enggak mau buat pengaduan dengan alasan karena si H  (Heriyanti )sering sakit-sakitaan, usahanya ( ekpedisi lagi bangkrut) pasti nggak punya dana. Ibarat memeras kelapa sudah nggak ada santannya sia-sia," kata Siti lewat pesan singkat. 

Sebab, ia masih mempertimbangkan soal waktu jika nantinya kasus ini telah masuk ke ranah hukum. 

"Saya sedang mempertimbangkan positif negatifnya. Khawatir repotnya itu enggak kuat. Sedangkan saya super sibuk satu hari 24 jam itu kurang," ungkapnya.

Selain itu, Siti mengaku pada bulan kemarin ia sempat mengancam akan melaporkan Heriyanti ke polisi lantaran janjinya untuk mengembalikan uang bisnis mereka sebesar RP 2,3 miliar tak kunjung dipenuhi.

Akan tetapi, ketika ia hendak membuat laporan anak bungsu Akidi Tio itu mengaku bahwa uang warisan ayahnya di Singapura akan cair.

Bahkan, Heriyanti mengaku akan menyumbang Rp 2 triliun ke Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri untuk penanganan Covid-19.

"Ya syukurlah pikir saya (saat disebut uang di Singapura cair), sambil mikir banyak sekali Rp 2 triliun. Tapi enggak sangka kok begini akhirnya. Barangkali ada yang harus diperiksa kejiwaan dia," ungkapnya.

Siti pun tak menampik almarhum Akidi Tio adalah orang yang dihormati karena semasa hidupnya merupakan pengusaha besar.

Nama besar itu, menurut Siti, dimanfaatkan oleh Heriyanti untuk menjerat korban. Sebab, ia meyakini bahwa korban penipuan yang dilakukan oleh Heriyanti tak hanya dirinya seorang.

"Ayahnya pengusaha besar dulu, orang-orang China dulu kan banyak yang punya simpanan seabrek di luar negeri tapi karena sudah puluhan tahun enggak diurus yah kali menguap hilang tak tentu rimbanya. Ya untuk melacak dana itu nggak gampang sulit mengurus pencairan simpanan yang sudah puluhan tahun di negeri orang. Banknya aja sudah berubah nama," ungkapnya.


Diberitakan Sebelumnya,seorang dokter spesialis kandungan di Palembang, Sumatera Selatan mengaku menjadi korban penipuan Heriyanti yang merupakan anak Akidi Tio sebesar Rp 2,3 miliar.

Sehingga, korban bernama dr Siti Mirza pun menyangsikan jika Heriyanti bisa menyumbang sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

"Boro-boro Rp 2 triliun, bayar utang saya saja tidak," kata Siti Mirza dalam sambungan telepon, Sabtu (7/8/2021).

Ia mengatakan, mereka semula melakoni bisnis bersama di bidang ekspedisi.

Heriyanti awalnya menjanjikan bagi hasil sebesar 10 sampai 12 persen kepada Siti pada 2019 lalu. Perkenalan dekat antar keluarga pun membuat Siti yakin untuk berinvestasi Rp 2,3 miliar.

"Enam bulan pertama berjalan lancar, tetapi sejak Januari 2020 saya tidak mendapatkan lagi keuntungan. Malahan dia pinjam Rp 500 juta untuk bayar pajak kendaraan ekspedisi. Sampai sekarang uang saya juga belum dikembalikan,"ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/08/071718778/anak-akidi-tio-disebut-punya-utang-bisnis-rp-23-miliar-pada-dokter-menantu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke