Salin Artikel

Menengok Semangat Greysia Polii-Apriyani Rahayu Semasa Kecil, Datang Latihan Paling Awal hingga Lari Belasan Kilometer

KOMPAS.com - “Indonesia Raya” akhirnya berkumandang di perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.

Medali emas dipersembahkan oleh pebulutangkis, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, di nomor ganda putri.

Kedua nama tersebut sekaligus berhasil mengukir sejarah sebagai pebulutangkis Indonesia pertama yang meraih emas di nomor ganda putri Olimpade.

Kesuksesan mereka tidak diperoleh secara instan. Mereka bahkan telah bermandi peluh sejak kecil.

Tomi Runtu, pelatih Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Pisok, Manado, Sulawesi Utara, masih ingat bagaimana Greysia kecil berlatih.

Kata Tomi, Greysia telah memperlihatkan semangat juang sedari kecil. Salah satu contohnya adalah Greysia kerap datang paling awal dan pulang terakhir sewaktu menjalani latihan.

“Semangat juangnya sangat tinggi, ia juga kerap ambil porsi latihan sendiri,” ujarnya, Senin (2/8/2021), dilansir dari TribunManado.co.id.

Greysia Polii bergabung dengan PB Pisok dari umur 6 hingga 9 tahun.

Dia dilatih oleh pelatih asal Tomohon, Sulawesi Utara, bernama Spego Goni.

“Bisa dibilang dasar bulu tangkis ia peroleh di sini,” ucapnya.

Tomi menuturkan, impian Greysia menjadi pebulutangkis handal sangat didukung oleh orangtuanya, terutama sang ibu.

Sama seperti rekannya, Apriyani Rahayu juga sudah berapi-api sejak kecil.

Ayah Apriyani, Ameruddin, menceritakan, putrinya tersebut berlatih di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Antara tempat latihan dan rumahnya berjarak sembilan kilometer.

Meski didampingi ayahnya, Ani kecil lebih memilih berlari daripada naik motor. Hal itu dia lakukan pergi-pulang.

"Jadi dia lari dari rumah ke SKB, saya naik motor. Begitu juga kalau habis latihan, pulang dari SKB ke rumah begitu setiap sorenya, karena dia mau latihan sendiri," kenang Ameruddin, Senin (1/8/2021).

Pada 2005, Apriyani mulai mengikuti turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan. Setahun kemudian, dia ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Apriyani semakin cemerlang saat di kelas VI sekolah dasar dengan meraih prestasi.

Lalu, dua tahun kemudian, Apriyani Rahayu turut berlaga di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulawesi Tenggara di Raha, Kabupaten Muna. Hasilnya, dia meraih Juara II.

Ameruddin menerangkan, di tangan pelatih Safiuddin, performa Apriyani semakin gemilang.

"Pelatih pertamanya perempuan, tapi tidak cocok dengan pola mainnya dia. Akhirnya pak Lukman, Wagub Sultra sekarang menunjuk almarhum Pak Safiuddin, orang Kendari, sebagai pelatih," ungkapnya.

Hasilnya, di beberapa pertandingan tingkat provinsi untuk kelas junior, Apriyani tampil mumpuni.

Dan kini, setelah digembleng selama bertahun-tahun, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengharumkan nama bangsa.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Pengakuan Pelatih di Manado tentang Greysia Polii, Datang Paling Cepat Pulang Paling Terakhir

https://regional.kompas.com/read/2021/08/07/134203378/menengok-semangat-greysia-polii-apriyani-rahayu-semasa-kecil-datang-latihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke