Salin Artikel

Cerita Warga Rela Antre Vaksinasi Massal, Berdesakan, hingga Pingsan: Demi Sertifikat Vaksin, agar Bisa ke Luar Kota

Warga yang tak sabar mendapat giliran vaksin, berdesakan di depan pintu masuk GOR.

Mereka berteriak agar pintu segera dibuka. Kejadian itu terjadi kira-kira pukul 14.00 WIB.

Bahkan ada yang dilaporkan pingsan karena berdesakan di luar gedung.

Polisi sendiri sampai kewalahan mengurai massa yang begitu banyak dan melebihi kuota jatah vaksin untuk hari itu.

Warga sudah memadati lokasi itu sejak Selasa pagi. Sementara serangkaian prosedur vaksinasi baru dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Bahkan hingga petang, masih ratusan orang yang mengantre untuk mendapat giliran divaksin.

Salah seorang peserta vaksinasi, Indra mengungkapkan, dia mengantre di lokasi itu sejak pukul 09.00 WIB.

"Pas saya tiba, sudah banyak yang mengantre," katanya.

Demi dapat sertifikat vaksin

Dia sendiri menyelesaikan rangkaian vaksinasi itu kira-kira pukul 15.00. Dia harus mengantre berjam-jam untuk mendapat giliran.

"Mau bagaimana lagi. Harus rela ngantre lama biar dapat sertifikat," katanya.

Motivasinya untuk mendapat vaksin, selain alasan kesehatan, yang paling utama adalah sertifikat.

Dia mendapat informasi, bahwa warga yang hendak mengurus administrasi tertentu, harus memiliki sertifikat vaksin agar bisa dilayani.

Selain itu, dia juga antusias untuk divaksin sebagai syarat saat hendak bepergian ke luar kota menggunakan pesawat.

"Sekarang, kalau mau naik pesawat, minimal ada sertifikat vaksin suntikan pertama," ungkapnya.

Indra merupakan salah satu dari ribuan orang yang cukup beruntung mendapat suntikan vaksin pada hari itu.

Sebab, ribuan lainnya justru tak jadi divaksin karena stok yang disiapkan panitia terbatas.


Sudah didrop ke lokasi, kehabisan jatah vaksin

Salah satu warga yang kurang beruntung itu adalah Tyas. Padahal, dia sudah didata oleh polisi di Polsek Percut Sei Tuan.

Mereka kemudian didrop ke lokasi vaksinasi pada pukul 13.00 WIB.

Namun, sampai Selasa petang, dia dan banyak warga lainnya tak mendapat jatah.

"Baru ini dikabari kalau vaksin sudah habis," ungkapnya.

Acara vaksinasi massal itu sendiri sempat ditinjau oleh Wakapolri, Gatot Eddy Pramono beserta petinggi Polda Sumut dan Polrestabes Medan.

Setiap polsek di jajaran Polrestabes Medan memang diinstruksikan membawa 100 orang untuk jadi peserta vaksin.

Gara-gara tak jadi divaksin di sana, Tyas berharap tak ada sanksi buat masyarakat yang belum divaksin.

"Maksudnya, jangan nanti karena belum divaksin, terus ada denda. Padahal kita sudah antre tapi tak jadi. Beda kalau memang yang bandel tak mau divaksin," katanya.

Dia mengakui, motivasinya mengikuti vaksinasi massal itu untuk mendapat sertifikat vaksin.

"Mengurus ini itu sekarang wajib ada surat vaksin. Berangkat ke luar kota juga," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/03/203148478/cerita-warga-rela-antre-vaksinasi-massal-berdesakan-hingga-pingsan-demi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke