Salin Artikel

Hadiah Rp 100 Juta untuk Desa yang Berhasil Pertahankan Wilayah Bebas Karhutla

Sebanyak enam desa tersebut mendapat hadiah hingga ratusan juta rupiah oleh perusahaan kertas, PT RAPP di Pelalawan, Riau.

Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengatakan, keenam desa itu berhasil menjaga wilayahnya dari karhutla pada 2020 lalu.

"Kami memberikan penghargaan masing-masing Rp 100 juta untuk Desa Lalang Kabung, Desa Sungai Ara, Desa Rantau Baru. Kemudian, Kelurahan Kerinci Timur, Pangkalan Terap dan Ransang masing-masing sebesar Rp 50 juta," kata Mulia usai penandatanganan nota kesepahaman dengan 15 desa Program Desa Bebas Api di Pelalawan, Kamis.

Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan 10.000 komik alam dan bunga, sebuah media sosialisasi pencegahan karhutla bagi para pelajar dari RAPP kepada Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) Pelalawan.

Adapun program ini sebagai upaya mencegah terjadinya karhutla, sekaligus edukasi dan pemberdayaan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Pada tahun ini, menurut Mulia, sebanyak 17 desa dari Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak turut andil dan berkomitmen untuk menjaga wilayahnya dari karhutla.

"Sejak diluncurkan Program Desa Bebas Api, telah berhasil menurunkan tingkat karhutla dari 4.279 hektar pada tahun 2013, menjadi 22 hektar pada tahun 2020, di desa-desa peserta program Desa Bebas Api. Capaian ini berkat kerja sama dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat," ujar Mulia.

Bupati Pelalawan Zukri Misran mengapresiasi Program Desa Bebas Api dari RAPP itu.

Menurut dia, dengan adanya program ini, korporasi telah membantu pemerintah dalam penggulangan karhutla dan mewujudkan Pelalawan bebas api.

"Perlu kita ketahui, mayoritas desa yang ikut program desa bebas api ini berada di kawasan gambut yang cukup luas dan rawan terjadi karhutla. Jadi, saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh RAPP yang mengajak desa-desa untuk mencegah karhutla,” ujar Zukri kepada wartawan, Kamis.

Sementara itu, dia berharap desa-desa  peraih penghargaan dapat memanfaatkan hadiahnya dengan baik dan disisihkan untuk peralatan pemadam, serta pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai ujung tombak desa di lapangan.

"Para kepala desa harus bisa memetakan wilayahnya, mana lahan gambut tidur dan mana yang berpotensi kebakaran. Jadi, kita tidak lagi bicara penanganan atau pemadaman, melainkan pencegahan dengan pemetaan risiko," kata Zukri.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/29/213823578/hadiah-rp-100-juta-untuk-desa-yang-berhasil-pertahankan-wilayah-bebas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke