Salin Artikel

15 Orang Meninggal akibat Covid-19 di Sumba Timur dalam 2 Pekan Terakhir

Berdasarkan data Posko Covid-19 Kabupaten Sumba Timur yang dihimpun Kompas.com, ada 5 orang yang meninggal sejak 14 Juli sampai 21 Juli 2021.

Sementara itu, 10 orang lainnya meninggal pada periode 23 Juli hingga 28 Juli 2021.

Data yang dikirimkan Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur Tinus Ndjurumbaha menunjukkan, angka kematian di wilayah tersebut mencapai 2,07 persen per 28 Juli 2021

Perkembangan vaksinasi

Tinus menyebutkan, pihaknya terus menggenjot capaian vaksinasi untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

Sejauh ini ada sebanyak 22.104 dosis pertama yang sudah disuntikkan kepada penerima vaksin.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.061 dosis diberikan kepada tenaga kesehatan, 975 dosis untuk lansia, 11.538 dosis bagi pelayan publik, dan 3 dosis untuk masyarakat rentan.

Selanjutnya, ada 6.993 untuk warga berusia 18 tahun ke atas dan anak-anak berusia 12 sampai 17 tahun sebanyak 534 dosis.

"Kemudian jumlah dosis dua sebanyak 9.148," kata Tinus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (28/7/2021) malam.

Ia memerinci, ada 1.941 dosis dua yang disuntikkan kepada tenaga kesehatan, 345 dosis untuk lansia, 5.951 bagi pelayan publik.

Sementara untuk kelompok rentan sebanyak 1 dosis, masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas ada 909 dosis, dan anak-anak berumur 12 hingga 17 tahun sebanyak 1 dosis.

Tinus menjelaskan, jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah tersebut sebanyak 825 kasus hingga 28 Juli 2021.

Saat ini, ada 752 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri. Sementara 34 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha.

Selain itu, ada 26 orang melakukan isolasi terpusat di Hotel Cendana, 7 orang dirawat di tempat karantina terpusat Kecamatan Kota Waingapu, dan 6 orang lainnya isolasi di tempat karantina Kecamatan Kambera, Sumba Timur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan  Kabupaten Sumba Timur Jonker H A Telnoni mengungkapkan, selama ini pihaknya selalu melakukan tracing secara berjenjang.

"Tingginya (kasus aktif Covid-19) di Kabupaten Sumba Timur ini, salah satunya karena memang kita kuat melakukan tracing," kata Jonker.

"Ada satu upaya untuk menemukan mereka sedini mungkin, supaya kita bisa kendalikan aktivitas mereka. Supaya jangan lebih meluas," Jonker menambahkan.

Ia mengungkapkan, jika ada yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tracing akan diarahkan untuk melakukan karantina. Sementara pasien yang memiliki gejala berat langsung dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah itu.

Pilihan strategis melawan covid-19

Menurut Jonker, disiplin mengikuti protokol kesehatan merupakan langkah strategis untuk melawan virus corona.

"Terkait dengan penangan Covid-19 ini, yang paling utama kita perhatikan sebenarnya hanya satu, protokol kesehatan. Itu saja. Kenapa protokol kesehatan ini menjadi pilihan paling utama dan menurut saya itu paling strategis, karena kita lihat soal penularan. Penularan kan lewat droplet," papar Jonker.

Ia mengatakan, kasus Covid-19 bisa diatasi jika semua orang selalu memakai masker  dan mengikuti sejumlah aturan protokol kesehatan yang telah ditentukan secara ketat.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/29/142308878/15-orang-meninggal-akibat-covid-19-di-sumba-timur-dalam-2-pekan-terakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke