Salin Artikel

Warga Diusir dari Desa gara-gara Menolak Vaksin, Ini Tanggapan Satgas Covid-19 Bali

Pengusiran itu dilakukan oleh petugas Satgas Covid-19 dan perbekel (lurah) desa adat setelah FWS bersama istrinya tak dapat menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Bali belum mau menyikapi lebih jauh mengenai kasus pengusiran warga tersebut.

"Biarkan dulu, kan saya membaca berita di koran belum tahu kondisinya seperti apa, apakah ada komunikasi sebelumnya, kan saya belum tahu," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat ditemui di DPRD Bali, Rabu (28/7/2021).

Indra menyebut, kasus pengusiran yang dialami oleh FWS sudah dilaporkan kepada polisi.

Polisi, lanjut Indra, juga sudah memfasilitasi perkara itu dengan baik.

"Kan sekarang sudah ada laporan ke pihak polisian, pasti akan dimediasi dengan baik," kata dia.

Indra menegaskan, semua pihak tidak boleh mendahului proses hukum yang sedang berjalan.

"Tidak boleh mendahului proses yang berjalan, kan sudah dilaporin kepada aparat kepolisian. Kita percaya polisi akan mencari solusi yang terbaik," jelasnya.

Sebelumnya, FWS bersama istrinya diusir karena tidak mampu menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19.

Pengusiran tersebut berdasarkan Surat Keputusan Perbekel Desa Gulingan Nomor: 470/1435/ Perihal Penegasan Penduduk.


Klian Banjar Dinas (Kepala Dusun) Tengah Kaler, Desa Gulingan, I Made Giri Asta mengatakan, pengusiran dilakukan atas kesepakatan desa karena FWS menolak menjalani vaksinasi Covid-19.

Asta menuturkan, pada Juni 2021, pihak desa adat mengumumkan undangan vaksinasi corona di balai banjar kepada warga melalui WhatsApp.

Menurut dia, FWS menolak undangan vaksinasi corona tersebut dengan alasan kesehatan.

"Lewat percakapan Whatsapp meminta yang bersangkutan ikut hadir vaksin, lalu dibalas 'saya tidak mau vaksin sampai pemerintah menjamim garansi keselamatan nyawa saya, dan sampai ada garansi uji klinis vaksin tersebut untuk genetika manusia.' Itu yang dijawab sesuai WA yang dikirim ke saya," kata dia, Selasa (27/7/2021) kemarin.

Petugas dari Satgas Covid-19 Desa sudah berkali-kali mengedukasi dan mengajak FWS dan istrinya untuk mengikuti vaksinasi massal.

Namun, ajakan tersebut terus gagal. FWS beralasan, ia tak mau divaksinasi karena sakit.

Pemerintah Desa kemudian meminta FWS menunjukkan keterangan sakit dari dokter tetapi tak kunjung diberikan.

Pemerintah desa akhirnya melakukan rapat untuk mengambil sikap atas penolakan FWS. Desa adat memutuskan menjatuhkan pararem atau hukum desa adat berupa mengusir FWS dari desa.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/180344178/warga-diusir-dari-desa-gara-gara-menolak-vaksin-ini-tanggapan-satgas-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke