Salin Artikel

Banyak Keluhan dari Masyarakat, Kabupaten Tangerang Tetap Wajibkan Bawa Fotokopi E-KTP untuk Vaksinasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten masih tetap dengan aturan harus menyertakan fotokopi e-KTP sebagai syarat untuk vaksinasi.

Padahal Kementerian Kesehatan tidak mewajibkan untuk membawa fotokopi e-KTP.  Aturan itu di media sosial juga ramai kritikan.

Sebelumnya, ada warga juga yang mengeluh karena diminta membawa fotokopi e-KTP saat mendaftar vaksinasi. Keluhan itu diceritakan dalam media sosial Twitter.

Bahkan, beberapa warganet mengaku diminta pulang karena tidak membawa fotokopi e-KTP, meski mereka membawa e-KTP asli.

Juru Bicara Satuan Tugas (satgas) Penangangan Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmidzi mengatakan, hingga saat ini aturan itu masih sama dan belum diubah.

"Iya, untuk kebaikan yang divaksin, kalau salah input NIK bisa nggak dapat sertifikat vaksin, repot lagi," kata Tarmidzi dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (28/7/2021).

Hendra mengatakan, sebelumnya pernah ada kebijakan tidak perlu membawa fotokopi e-KTP. Namun yang terjadi adalah banyak NIK yang salah input sehingga berimbas pada tidak validnya sertifikat vaksin.

Karena itu, kata dia, masyarakat yang hendak vaksinasi di wilayah Kabupaten Tangerang wajib menyiapkan fotokopi KTP dari rumah supaya proses vaksinasi berjalan lancar.


Soal keamanan data dari e-KTP yang difotokopi, Hendra menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir.

"Fotocopy KTP dan dokumen blangko isian persyaratan vaksinasi menjadi arsip Puskesmas yang disimpan dan nantinya diberikan ke Dinas Perpustakaan dan arsip daerah. Setelah lima tahun sebagai arsip statis, baru dimusnahkan," ungkapnya.

Informasi soal wajib menyiapkan KTP dari rumah juga diunggah oleh akun Instagram resmi @pemkabtangerang, Rabu (28/7/2021).

Unggahan itu berupa flyer tersebut mengimbau warga untuk menyiapkan KTP dari rumah. Dalam unggahan itu disebutkan alasan kenapa warga harus menyiapkan fotokopi KTP.

Tertulis alasannya banyak ditemukan dokumen peserta vaksin tidak ditulis lengkap bahkan tidak benar.

Sehingga fotokopi e-KTP diminta untuk memudahkan verifikasi dengan lengkap dan benar oleh petugas. Jika data benar, maka sertifikat vaksin segera keluar.

"Karena itu, bantu kami. Kami tidak ingin menyulitkan siapapun, siapkan copy KTP dari rumah. Agar semua berjalan lancar! Terimakasih atas semua pengertiannya," tulis akun tersebut diakhir caption.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/135344978/banyak-keluhan-dari-masyarakat-kabupaten-tangerang-tetap-wajibkan-bawa

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke