Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pasien Covid-19 Diduga Dianiaya Warga Saat Isoman | Polisi Usut Kasus Vandalisme di Baliho Puan Maharani

KOMPAS.com - Salamat Sianipar (45), warga di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga dianiaya warga saat isolasi mandiri.

Rekaman video yang memperlihatkan aksi penganiayaan itu viral di media sosial setelah diunggah oleh keponakan korban bernama Jhosua Lubis.

Saat dikonfirmasi, Jhosua mengatakan pamannya itu sebelum dianiaya sempat dipaksa melakukan isoman di dalam hutan hingga depresi.

Sementara di Blitar, Jawa Timur, sebuah baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi sasaran aksi vandalisme.

Baliho tersebut dicoret dengan tulisan "open BO" oleh orang tak bertanggung jawab.

Menindaklanjuti laporan itu, polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Sebab, ulah yang dilakukan pelaku dianggap telah melakukan penghinaan terhadap pejabat negara.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Rekaman video yang memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 bernama Salamat Sianipar (45), dianiaya warga viral di media sosial.

Korban yang merupakan warga Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara itu dianiaya karena berusaha kabur saat diminta isoman di dalam hutan.

Keponakan korban, Jhosua yang tidak terima dengan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga sekitar melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Ia berharap pelaku yang menganiaya pamannya itu dapat ditangkap dan diproses hukum atas tindakan yang dilakukan.

Polisi melakukan pendalaman penyelidikan terhadap kasus vandalisme di sebuah baliho bergambar Puan Maharani di Blitar, Jawa Timur.

Pasalnya, coretan bertuliskan "open BO" di dekat gambar Ketua DPR RI tersebut dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap pejabat negara.

Atas tindakan itu, pelaku jika tertangkap akan dijerat dengan pasal berlapis.

"Kami gunakan Pasal 170 KUHP, juncto pasal 406 KUHP, subsider Pasal 207 KUHP dan Pasal 310 KUHP," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar AKBP Leonard M Sinambela.

Pemilik hotel Grand Malioboro, Bob Bee Builder menggratiskan hotelnya untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19.

Alasan Bob melakukan itu karena merasa prihatin dengan banyaknya masyarakat yang melakukan isoman, namun tidak terpantau secara maksimal oleh tenaga kesehatan.

Selain itu, ia merasa terpanggil untuk membantu orang lain karena sebelumnya anak dan istrinya juga sempat terpapar virus mematikan tersebut.

"Anak dan istri saya positif. Situasinya sangat sulit berada di antara hidup dan mati. Dan saya tidak bisa berbuat banyak," kata Bob.

Kakak beradik asal Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Hery Christanto Nubatonis (23) dan Ferdi Osias Nubatonis (19) lolos menjadi anggota Polri.

Keduanya akan menjalani pendidikan Bintara Polri gelombang I tahun 2021 di Sekolah Pendidikan Kepolisian Kupang.

"Kami berusaha memberikan yang terbaik bagi orangtua kami. Waktu lima bulan akan kami manfaatkan untuk belajar dan berlatih dan semoga kami bisa melalui tahapan proses belajar mengajar di SPN," ujar Hery.

Ia mengaku bersyukur dengan capaian tersebut. Sebab, menjadi anggota polisi merupakan cita-citanya sejak kecil.

Pemerintah Kabupaten Tangerang masih meminta fotocopy KTP bagi warga yang hendak vaksinasi.

Alasannya, dibutuhkan untuk menginput data peserta ke data induk atau database.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmidzi mengatakan, sebelumnya sempat tidak meminta fotokopi KTP tersebut. Namun, masalah muncul saat terjadi kesalahan penginputan data.

"Dulu pernah enggak diwajibkan, bagian input data dari formulir NIK yang ditulis salah, akibatnya enggak dapat sertifikat vaksin karena NIK salah," kata Hendra, Minggu (25/7/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Acep Nazmudin, Sigiranus Marutho Bere, Suwandi, Oryza Pasaribu | Editor : Abba Gabrillin, Pythag Kurniati, Reza Kurnia Darmawan, David Oliver Purba).

https://regional.kompas.com/read/2021/07/26/061500578/-populer-nusantara-pasien-covid-19-diduga-dianiaya-warga-saat-isoman-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke