Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Pilu Shiri Berjuang Mencari Oksigen untuk Ibunya | Penemuan Jenazah Ibu dan Anak

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami Shiri, warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Pasalnya, saat sedang mengantre pengisian tabung oksigen bersama puluhan warga lainnya, ia mendadak mendapat kabar ibunya telah meninggal dunia.

Mengetahui informasi itu, ia menangis dan langsung bergegas pulang.

Ia merasa upaya yang dilakukan untuk mencarikan oksigen buat ibunya itu telah terlambat.

Sementara di Bintan, Kepulauan Riau, seorang ibu bernama Yusniar (70) dan anaknya Yulia Agustina (54) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang.

Ironisnya, saat ditemukan itu kondisi mayat korban sudah dalam keadaan telah membusuk.

Korban diduga telah meninggal beberapa hari sebelumnya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Perjuangan Shiri, warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, saat mencarikan oksigen untuk ibunya sia-sia.

Pasalnya, saat sedang mengantre pengisian tabung oksigen bersama puluhan warga lainnya, mendadak mendapat kabar ibunya telah meninggal dunia.

Mengetahui kabar itu, Shiri menangis dan langsung bergegas pulang dengan membawa tabung kosong tanpa oksigen.

“Sudah terlambat, ibu saya sudah meninggal," katanya.

Nasib nahas dialami ibu dan anak bernama Yusniar (70) dan Yulia Agustina (54), di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Pasalnya, mereka ditemukan telah tewas membusuk di rumahnya.

Saat ditemukan anak angkat korban, jasad Yulia berada di atas kasur dan Yusniar di lantai.

Kedua korban diperkirakan sudah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.

Dari pemeriksaan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kejahatan. Namun demikian, kasus tersebut masih dilakukan pendalaman penyelidikan.

Siti Sumirah, warga Kecamatan Argamulya, Samarinda, Kalimantan Timur, kesal dengan perlakuan sejumlah rumah sakit.

Pasalnya, saat kakaknya membutuhkan pertolongan medis justru diabaikan dengan alasan kamar penuh.

Karena tidak mendapat pelayanan itu, Siti yang kesal akhirnya membawa kakaknya dengan ambulans ke Kantor Gubernur Kaltim untuk mengadu.

Setibanya di kantor itu, ia kemudian dibantu Satpol PP dalam mencarikan RS dan akhirnya tak berselang lama kakaknya diterima di RS Atma Husada Mahakam.

"Maksud saya kesana tadi untuk ditemukan kepada pak gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.

"Untung ada RS Atma Husada Mahakam yang menolong sama petugas satpol PP tadi," imbuhnya

Kasus penganiayaan yang dialami pemilik warung kopi oleh petugas Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan, berbuntut panjang.

Setelah oknum Satpol PP itu dijadikan tersangka dan dilakukan penahanan, korban penganiayaan itu kini justru balik dilaporkan ke polisi dengan dugaan keterangan palsu.

Adapun pelapornya adalah salah satu organisasi masyarakat bernama Brigade Muslim Indonesia (BMI).

"Kami merasa kecewa sebab korban ternyata tidak hamil padahal telah tersebar luas bahwa ia mengakui kehamilannya sudah 9 bulan dan setelah tes USG ternyata negatif," kata Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Zulkifli, pada Kamis.

Para pekerja terdampak PPKM level 4 di Medan, Sumatera Utara, akan mendapatkan subsidi upah sebesar Rp 1 juta.

"Gambarannya, bagi tenaga kerja yang terdampak akan diberikan bantuan Rp 1 juta per orang. Tapi, itu akan dilihat nanti sesuai dengan kondisi riil di lapangan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara Baharuddin Siagian saat ditemui di rumah dinas gubernur di Medan, Jumat (23/7/2021).

Untuk mematangkan program bantuan pemerintah itu agar tepat sasaran, pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait pendataan para pekerja.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Daniel Pekuwali, Abdul Haq | Editor : David Oliver Purba, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Rachmawati).

https://regional.kompas.com/read/2021/07/24/061300478/-populer-nusantara-kisah-pilu-shiri-berjuang-mencari-oksigen-untuk-ibunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke