KOMPAS.com - Gara-gara positif Covid-19, seorang tenaga kesehatan di Ngawi bernama Arya diusir warga saat jalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya, Jumat (9/7/2021).
Perlakuan warga tersebut membuat Arya sedih dan terpukul. Apalagi, menurut Arya, selama ini dirinya bertugas di garda depan di tengah pandemi Covid-19.
“Sedih sih, tapi ya sudah lah diterima memang sudah risiko tenaga kesehatan,” kata Arya seperti dikutip Kompas.com dari video tersebut, Senin (12/7/2021).
Alasan warga
Dari keterangan Arya, pada tanggal 9 Juli dirinya menjalani isoman di rumahnya. Informasi itu ternyata membuat warga keberatan dan meminta Arya pergi.
Menurut Arya, warga mempermasalahkan alamat domisili di kartu tanda penduduk (KT).
“Ini tanggal 9, saya berniat isolasi di rumah saya, tapi saya belum punya KTP asli wilayah sini, tapi ini asli rumah kami,” katanya.
Viral di media sosial
Detik-detik saat warga mengusir Arya sempat viral di media sosial.
Saat itu, Arya dijemput sejumlah rekannya sesama tenaga kesehatan di PSC Kabupaten Ngawi.
Ia mengaku memilih pindah dari rumah yang ditempatinya selama 1,5 tahun terakhir untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Video itu saya buat setelah menerima ancaman dari warga saat persiapan untuk pindah ke RSUD,” ujar Arya saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa.
Memprihatinkan
Kejadian di Desa Gandong itu membuat Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi Prilla Yudha Putra prihatin.
Dirinya segera mengambil langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Prilla akan melakukan edukasi terhadap warga terkait pelaksanaan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.
“Kita terus mengedukasi warga, tidak perlu disikapi dengan ketakutan yang berlebihan. Info dari camat, kebetulan Desa Gandong itu desa yang masih zero Covid-19,” katanya.
(Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)
https://regional.kompas.com/read/2021/07/13/155310778/nakes-yang-diusir-warga-saat-jalani-isoman-mengaku-sedih-dan-terpukul