Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Polisi dan Pemilik Angkringan Adu Mulut | Wanita Pengemudi Mobil Seret Motor Sejauh 200 Meter

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19 saat penertiban jam operasional PPKM Darurat viral di media sosial.

Diketahui itu, peristiwa itu terjadi Jalan Imam Bonjol, Bandar Lampung, Sabtu (10/7/2021) malam.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak terlihat seorang pria yang diduga sebagai pemilik angkringan berdebat dengan petugas Satgas Covid-19 dari kepolisian terkait penutupan usahanya karena sudah melewati jam operasional.

Dalam video itu, kata pria tersebut, ia berjualan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan anaknya.

Tak hanya itu, pria tersebut juga menyinggung sikap arogansi petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki (Rizki) menyebut, peristiwa itu terjadi karena ada kesalapahaman antara pedagang dan satgas.

Sementara itu, sebuah mobil Toyota Vios dengan nomor polisi D 1882 SGU yang dikemudikan seorang wanita berinisial AD (27), menabrak sepeda motor Supra D 5843 FX hingga menyeretnya sejauh 200 meter.

Sebelum menyeret motor Supra, mobil Vios itu terlebih dahulu menabrak Honda Scopy D 6782 ADE.

Peritiswa itu terjadi di Jalan Logam tepatnya di kawasan Margacinta, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

Polisi menyebut, pengemudi itu kabur diduga panik.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19.

Dalam video itu, kata pria tersebut, ia berjualan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan anaknya.

"Bapak jangan... pakai seragam jadi nindas-nindas rakyat. Saya di sini cari makan Pak, bayar anak buah, bayar anak sekolah," kata pria tersebut.

Tak hanya itu, pria tersbut juga menyinggung sikap arogansi petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

"Jangan bilang saya aparat, saya aparat, bapak masih gajian, Pak," kata pria itu.

Terkait dengan video itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki (Rizki) mengatakan, peristiwa itu terjadi karena ada kesalapahaman antara pedagang dan satgas.

"Ada kesalapahaman, tapi masalahnya sudah clear saat itu juga. Masing-masing sudah meminta maaf dan berdamai,"kata Rizki saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

 

Kanit Laka Lantas Satlantas Polrestabes Bandung AKP Tejo Reno mengatakan, kejadian berawal saat mobil yang dikendarai AD (27) melaju di Jalan Terusan Buah Batu di depan Kedai Si Poelen, Kecamatan Bandung Kidul.

Kemudian, saat di lokasi kejadian, mobil yang itu menyenggol motor Scopy yang melaju di depannya.

Akibatnya, kata Tejo, pengendara motor terjatuh dan hanya mengalami luka ringan.

Namun, lanjut Tejo, usai menabrak pengemudi mobil itu bukannya berhenti malah terus melaju dan menabrak sepeda motor Supra.

Warga yang geram melihat aksi pengemudi mobil itu lalu mengejarnya dengan menggunakan sepeda motor.

Saat dikejar, kata Tejo, mobil terus menyeret motor milik korban hingga ratusan meter.

"Cuma motor korban saja yang terseret, sekitar 200 meter," kata Tejo di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/7/2021).

Saat ini pengendara mobil itu sudah diamankan dan dalam pemeriksaan polisi.

"Pengedara sudah ditangani dan dalam penyelidikan," ujarnya.

 

Seorang anak 12 tahun ditangkap polisi karena diduga sebagai perusuh saat demo bela Rizieq Shihab di Kejaksaan Negeri Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7/2021) siang. Bocah tersebut diamankan bersama dengan 30 orang lainnya.

Saat dijemput ibunya, Kokom (49), bocah tersebut hanya bisa menangis sambil bersujud dan meminta maaf kepada orangtuanya.

"Mamah, mamah, minta maaf. Saya minta maaf, saya enggak tahu kalau akan jadi seperti ini. Mamah mohon maaf," ujar anak tersebut ke ibunya yang baru tiba di kantor polisi.

Sebelum diamankan polisi, kata Kokom, anaknya pamit kepada dirinya untuk mengaji di masjid di kawasan Kantor Bupati Tasikmalaya.

Namun, bukannya mengaji, ia malah ikut aksi demo bela Rizieq bersama dengan sekelompok orang lainnya.

"Jadi begini kan? Makanya kamu jangan bohong, bilang ke mamah katanya mau ngaji tadi," kata Kokom.

 

Sekelompok pengunjukrasa meminta Rizieq Shihab dibebaskan di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).

Karena tuntunannya tak dipenuhi, aksi itu pun berujung dengan ricuh.

"Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq. Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau," kata Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Senin siang.

Saat unjuk rasa terjadi, massa sempat merusak 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya.

Bukan itu saja, massa juga melempari Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dengan batu. Akibatnya, seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

Dalam aksi unjuk rasa itu, polisi berhasil mengamankan 31 pengunjukrasa untuk dimintai keterangan.

"Mobil polisi tiga hancur, satu anggota polisi luka dipukul dekat pagar. Sesuai informasi sebagian pelaku ada dari Ciamis dan Majalengka. Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon. Ada di Polres diamankan, kalau enggak salah 31 orang yang diamankan," ujarnya.

 

Oknum petugas pemikul jenazah Covid-19 yang melakukan pungutan liar (pungli) di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, telah dipecat dari pekerjaannya.

"Oknum yang melakukan pungli dan membeda-bedakan agama adalah tindakan yang sangat tidak dapat dibenarkan dan tidak bisa ditoleransi," ujar Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung, Bambang Suhari, Minggu (11/7/2021).

Kata Bambang, meski oknum tersebut telah meminta maaf kepada pihak keluarga, ia memastikan proses hukum akan terus berjalan.

Bambang berharap, kejadian pungli di TPU Cikadut tidak akan terjadi lagi.

"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengawasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Apabila ada yang pungli, kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan melalui SP4N LAPOR dan SMS ke 1708," ujarnya.

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Tri Purna Jaya, Irwan Nugraha, Agie Permadi | Editor: David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/13/062000778/-populer-nusantara-polisi-dan-pemilik-angkringan-adu-mulut-wanita-pengemudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke