Salin Artikel

Gerabah dan Keramik Era Majapahit Ditemukan di Bekas Perkampungan Kuno

Benda itu diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit.

Gerabah tersebut berupa tutup mangkuk, kendi dan kendil.

Sedangkan yang berbentuk keramik berupa cawan.

ODCB tersebut ditemukan oleh para penambang pasir di area persawahan warga di Desa Kelutan.

Kepala Seksi Sejarah, Museum, dan Kepurbakalaan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk, Amin Fuadi, membenarkan temuan tersebut.

“Iya, temuan gerabah-gerabah (diduga era) Majapahit-an,” ujar Amin kepada Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Amin menjelaskan, lokasi temuan gerabah dan keramik kuno ini sangat dekat dengan Sungai Brantas, tepatnya di sebelah barat sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa itu.

“Jarak dari Brantas lebih kurang antara 80 sampai 100 meter, dekat,” kata Amin.

Awalnya, gerabah dan keramik kuno tersebut ditemukan oleh para penambang pasir tradisional di area persawahan warga.

Temuan tersebut lantas dilaporkan ke salah satu aparat desa setempat.

Setelah itu, temuan ini disampaikan oleh aparat Desa Kelutan ke Disparporabud Kabupaten Nganjuk.

Amin bersama petugas Disparporabud lainnya mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan.

Diketahui bahwa tutup mangkuk kuno tersebut berdiameter lebih kurang 40,5 sentimeter.

Kemudian kendil berdiameter 16 sentimeter; kendi 10,4 sentimeter; dan cawan berdiameter 7 sentimeter.

“Sekarang barangnya masih kita titipkan (ke salah satu aparat desa setempat). Karena di Museum koleksinya kebetulan sudah cukup banyak,” tutur Amin.


Perkampungan kuno

Menurut Amin, sangat wajar apabila area persawahan di Desa Kelutan dan sekitarnya banyak ditemukan benda-benda kuno.

Sebab, wilayah tersebut dulunya merupakan bekas perkampungan kuno di barat Sungai Brantas.

“Bisa jadi di era (Kerajaan) Kediri sudah ada itu, sudah berkembang. Kemudian lebih berkembang lagi nanti pada saat era Majapahit,” kata dia.

Menurut Amin, terdapat tempat peribadatan di lokasi itu, yakni Candi Banjarsari yang jaraknya dari lokasi temuan gerabah hanya sekitar 2 kilometer.

Lalu, ada Candi Sonopinggir yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi.

“Karena lengkap, perkempungan itu lengkap sekali. Tempat peribadatannya ada beberapa, terus kemudian ada tempat ngaben. Itu menggambarkan area (perkampungan kuno) itu cukup padat dihuni,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/150320178/gerabah-dan-keramik-era-majapahit-ditemukan-di-bekas-perkampungan-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke