Salin Artikel

BOR RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga "Overload", tapi Stok Oksigen Aman

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memastikan ketersediaan tabung oksigen untuk keperluan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Taroenadibrata tercukupi.

Pemerintah kabupaten terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong penyuplai oksigen agar memenuhi kebutuhan setiap rumah sakit rujukan Covid-19.

“Beberapa hari yang lalu memang stok oksigen di RSUD jumlahnya sangat terbatas. Kalau di (RSUD) Goeteng tersisa 50 unit dan (RSUD) Panti Nugroho ada 37. Ini kami langsung telepon dinkes, Insyaallah dalam waktu beberapa hari ke depan stok oksigen akan di-dropping,” kata Dyah, Selasa (6/7/2021).

Dengan kordinasi yang baik, kata dia, tidak akan terjadi jeda waktu kekosongan stok oksigen di rumah sakit.

Terlebih keberadaannya sangat dibutuhkan terutama untuk para pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

“Sejauh ini masih terpenuhi, tidak sampai terjadi kekosongan. Oksigen kita plotting berdasarkan kapasitas dan kebutuhannya, masing-masing rumah sakit pasti tahu datanya berapa sehingga ada skala prioritas,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, RSUD Goeteng Taroenadibrata mulai Selasa (6/7/2021) pukul 09.00 WIB menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Penutupan layanan sementara ini dilakukan karena seluruh ruang isolasi maupun IGD rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut telah melebihi kapasitas.

"(IGD) Ditutup sementara, IGD kapasitasnya sudah overload, BOR-nya (bed occupancy rate) sudah 100 persen full," kata Plt Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, Hanung Wikantono kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Hanung merinci, dari 114 tempat tidur ruang isolasi dan 17 tempat tidur pasien Corona IGD rumah sakit tersebut telah terisi.

"Nanti kalau sudah ada pasien yang sembuh atau sudah ringan kan diisomankan. Nah itu nanti bisa dibuka kembali," katanya.

Para pasien Covid-19 dengan kondisi saturasi oksigen yang tak terlalu gawat akan dipindah ke lokasi isolasi terpusat.

Pemerintah kabupaten sebelumnya telah menyiapkan lokasi isolasi terpusat di gedung bekas SMPN 3 Purbalingga.

"Jadi supaya tidak semuanya ambruk, alurnya biar terurai dulu. Per hari ini (ditutup) sudah laporan ke BPJS, ke Bupati," ujarnya.

Meski BOR rumah sakit telah penuh, Hanung tidak mengambil langkah untuk mendirikan tenda darurat.

Dia mempertimbangkan banyak hal seperti faktor cuaca, tenaga medis dan mandi cuci kakus (MCK) pasien.

"Kalau pendirian tenda kami khawatir malah kewalahan. Jadi opsi itu (mendirikan tenda) setelah berbicara dengan manajemen tidak kita lakukan," jelasnya.

Untuk diketahui, per Senin (5/7/2021), ada 2.038 kasus aktif Covid-19 di Purbalingga.

Sebanyak 1.831 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah dan lokasi karantina terpusat.

Sedangkan 207 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala sedang atau berat.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/07/090419678/bor-rsud-goeteng-taroenadibrata-purbalingga-overload-tapi-stok-oksigen-aman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke