Salin Artikel

Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Doa via Video Call dan Nikah di Pemakaman (2)

WONOGIRI, KOMPAS.com -Saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 banyak hal yang tak terduga dialami tim.

Mulai dari beratnya peti yang diangkat meski ukurannya kecil hingga warga yang melaksanakan ijab kabul di lokasi pemakaman pasien Covid-19.

“Ada petinya kecil tapi diangkat berat ada kami temukan. Ada lagi lubang liang lahat yang harus kami lebarkan. Padahal saat dilihat sepertinya sudah pas dimasukkan petinya,” ujar Wiyanto, salah satu anggota tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 Kabupaten Wonogiri, pekan lalu.

Wiyanto mengatakan mengingat kejadian itu dialami saat tim memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Girimarto dan Kecamatan Jatisrono.

Untuk melebarkan lubang makam, tim yang sudah memakai hazmat harus melakukan sendiri.

Pasalnya, tim penggali yang berasal dari wilayah pemakaman tidak mau lagi melebarkan lubang makam setelah jenazah tiba.

Para penggali tidak berani mengambil risiko melebarkan lubang disaat jenazah sudah ada di lokasi pemakaman.

Padahal untuk melebarkan lubang makam membutuhkan waktu yang lama dan sangat berat dengan posisi menggunakan APD.

“Kalau melebarkan saat menggunakan APD sangatlah berat. Kita harus mencangkul sambil mengenakan APD,” kata Wiyanto.

Wiyanto menambahkan tim juga acapkali harus ekstra tenaga saat mengusung peti jenazah yang dimakamkan di wilayah pegunungan.

Biasanya di wilayah pegunungan, tim harus melewati jalan yang menanjak dan jarak tempuh hingga satu kilometer.

“Pernah satu kali kami memakamkan jenazah yang beratnya sekitar 120 kilogram dan kami harus mengusung dengan jarak satu kilometer di daerah pegunungan,” tutur Wiyanto.

Mendoakan lewat video call

Sebelum dimasukkan peti ke liang lahat, biasanya jenazah yang beragama Islam dishalatkan terlebih dahulu di lokasi pemakaman.

Untuk menyalatkan jenazah, salah satu anggota tim menjadi imam dan anggota lain menjadi makmum.

Tetapi bila agama lain, tim memberikan kesempatan kepada keluarga untuk meminta pemuka agama mendoakan meski hanya melalui sambungan video call.

“Teknisnya kami menghubungi keluarga dengan video call kemudian mereka menunjuk satu tokoh agama untuk membacakan doa dengan posisi suara kami speaker agar terdengar semuanya. Setelah pembacaan doa selesai baru peti kami masukkan ke liang lahat,” kata Totok Samtono, relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 dari Polres Wonogiri.

Totok menyebut beberapa waktu lalu tim memakamkan jenazah pasien Covid-19 beragama Budha.

Setibanya di lokasi pemakaman, tim menghubungi tokoh agama yang ditunjuk keluarga untuk mendoakan jenazah meski hanya lewat sambungan video call.

Tak hanya itu, Totok menceritakan, sebulan yang lalu juga menemui momen yang mengharukan saat memakamkan seorang jenazah pasien Covid-19 di Baturetno.

Setibanya di lokasi pemakaman, keluarga meminta agar tim menunda proses pemakaman beberapa saat.

Rupanya keluarga akan menggelar prosesi akad nikah di hadapan jenazah pasien Covid-19. Untuk memberikan rasa nyaman dan aman, jenazah pasien Covid-19 masih tetap berada di mobil ambulan.

“Sebenarnya acara pernikahan itu mau dibuat besar. Tetapi lantaran ibunya meninggal terpapar Covid-19 akhirnya acara akad nikah berlangsung di lokasi pemakaman. Saat itu posisi jenazahnya masih di dalam mobil ambulans. Proses ijab kabul juga berlangsung di pemakaman,” tutur Totok.

Meski diwarnai tangisan dan keharuan, prosesi akad nikah berlangsung lancar.

Usai akad nikah selesai, tim langsung memakamkan jenazah pasien Covid-19 dengan protokol kesehatan.

Totok dan rekan-rekannya bersyukur, selama memakamkan ratusan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Wonogiri tidak pernah ada penolakan dari warga.

Bagi Totok dan teman-temanya, menjadi petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 adalah panggilan hati.

Meski rawan terpapar Covid-19, mereka selalu yakin apa yang mereka kerjakan dengan keikhlasan akan selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan pencipta alam semesta. 

https://regional.kompas.com/read/2021/07/05/163031878/kisah-petugas-pemakaman-jenazah-pasien-covid-19-doa-via-video-call-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke