KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang
Salin Artikel

Dukung PPKM Darurat, Walkot Hendi Buka Kuota 20 Persen Vaksinasi Tanpa Pendaftaran

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membuka kuota 20 persen vaksinasi tanpa pendaftaran daring terlebih dahulu.

Kebijakan itu dilakukan untuk mendukung dan memaksimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sebagai bagian dari penanganan Covid-19 di wilayah ibu kota Jawa Tengah (Jateng).

"Jadi selama ini kan masyarakat harus mendaftar lebih dulu di portal victori.semarangkota.go.id. Mulai hari ini saya minta 20 persen kuota bisa diakses masyarakat yang belum melakukan pendaftaran secara online, tapi setelah jam 2 siang," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan, kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan vaksinasi. Terlebih, Pemkot Semarang juga menetapkan 100 persen work from home (WFH) untuk perkantoran nonesensial dan 50 persen untuk sektor esensial selama PPKM darurat.

Dengan begitu, dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan waktu WFH untuk segera melakukan vaksinasi, termasuk warga Kota Semarang yang memiliki KTP luar kota.

"Jadi misalnya di Puskesmas targetnya 100 vaksin per hari, nanti mulai jam 2 siang ada 20 orang yang divaksinasi, datang, daftar, kemudian divaksinasi, meski belum terdaftar secara online," terangnya.

Adapun, ketentuan kuota tersebut berlaku pada seluruh puskesmas di Kota Semarang dan sentra vaksinasi, seperti di Holy Stadium Marina, UDINUS, UNIKA, UIN Walisongo, POLTEKKES Semarang, UNISSULA, serta Kantor Kecamatan Pedurungan.

"Tapi masyarakat juga saya minta untuk bersabar. Kalau datang pukul dua siang kemudian kuotanya sudah digunakan yang lain, ya jangan marah. Bisa datang lagi besok atau lusa," tutur Hendi.

Selain kuota vaksinasi, Pemkot Semarang juga akan meningkatkan tracing dan testing pada masyarakat guna mengefektifkan PPKM darurat.

Hendi menegaskan, pihaknya akan meningkatkan jumlah swab dua kali lipat per hari dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama PPKM darurat.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini, mengingat tingkat kematian karena Covid-19 di Kota Semarang berada pada angka 6,4 persen.

"Hari ini di Kota Semarang yang masih 1.500 swab per hari akan kita tingkatkan dengan target 3.984 swab per hari. Fokusnya untuk tracing terlebih dahulu, kalau itu dirasa masih kurang, kita akan ke arah swab massal," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/04/20211671/dukung-ppkm-darurat-walkot-hendi-buka-kuota-20-persen-vaksinasi-tanpa

Bagikan artikel ini melalui
Oke