Salin Artikel

Temuan KNKT, KMP Yunicee Tak Pancarkan Sinyal Bahaya Saat Tenggelam

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi terkait tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Temuan sementara ternyata saat tenggelam, KMP Yunicee tak memancarkan sinyal bahaya melalui alat Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB).

Hal ini diketahui saat KNKT meminta keterangan Basarnas terkait sinyal bahaya dari kapal.

Alat ini seharusnya memancarkan sinyal bahaya secara otomatis ketika tercelup ke dalam air.

EPIRB jika berfungsi dengan benar akan memancarkan sinyal radio tanda darurat ke satelit, bila kapal mengalami kecelakaan.

Sinyal tersebut kemudian diterima Basarnas untuk mengetahui titik lokasi kecelakaan dan melakukan penyelamatan secepatnya.

Sinyal ini berisi informasi lokasi kapal, nama kapal, dan siapa kontak dari kapal.

"Kemarin kami enggak tahu kenapa alatanya enggak transmit (memancarkan sinyal bahaya). Alatnya ini begitu kapal masuk air, alat timbul sendiri dan memancarkan sinyal," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (2/7/2021) malam.

Alat ini merupakan kewajiban yang harus ada bagi setiap kapal yang pergi berlayar.

"Ini persyaratan, jika tak ada alat itu tak diizinkan berlayar," kata dia.

Alat ini penting karena kecelakaan di laut bisa terjadi di mana saja.


Misalnya jika kecelakaan di tengah laut, maka alat ini akan memberitahukan posisi atau titik kapal yang kecelakaan.

"Iya, kalau ada yang lihat (kecelakaan) kalau sedang di tengah laut bagaimana laporinnya. Alat ini dibuat agar pertolongan cepat," kata dia.

KNKT, kata dia, saat ini masih mendalami mengapa alat ini sampai tak mengirimkan sinyal.

Bisa saja, alat ini diikat di kapal menggunakan rantai sehingga tak timbul ke permukaan.

"Kadang takut dicuri dirantai, ini dilematis, masalah keamanan menyebakan masalah keselamatan. Ini kita lagi mau gali," kata dia.

Kapal penumpang KMP Yunice tenggelam di Perairan Gilimanuk, Selasa (29/6/2021).

Kapal dengan rute Ketapang Gilimanuk disebut terseret arus dan mengalami kemiringan hingga dilaporkan tenggelam.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/02/213038978/temuan-knkt-kmp-yunicee-tak-pancarkan-sinyal-bahaya-saat-tenggelam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke