Salin Artikel

Tenggelamnya KMP Yunicee, Dugaan Air Sudah Masuk Sebelum Berangkat hingga Data Manifes Berubah-ubah

Perkiraan sementara, kapal tenggelam karena diterjang ombak tinggi dan terseret arus.

Namun, dalam perkembangannya, sejumlah dugaan muncul. Salah satunya mengenai kondisi kapal yang sudah kemasukan air sejak awal. 

Diduga air sudah masuk ke kapal sejak berangkat

Menurut pengakuan seorang penumpang bernama Nyoman Suryawan (34), air sudah masuk ke kapal sejak berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Ia bersama teman-temannya yang merupakan sopir truk sempat bertanya ke salah satu anak buah kapal (ABK). Apakah kapal berani berjalan, mengingat air sudah ada di lantai geladak bawah.

"Begitu kita udah naik kapal, airnya itu sudah naik dan saya sempat tanya sama teman-teman, gimana ini berani enggak. Tunggu sebentar saya mau tanya kapten dulu, ABK-nya naik, tanya ke kapten, katanya berani jalan," kata Suryawan (34), Selasa (29/6/2021) malam.

Kapal miring

Saat di pertengahan jalan, ia merasa kapal dalam kondisi miring. Salah satu truk temannya lantas diminta bergeser.

"Sudah pertengahan jalan kalau enggak salah kapalnya miring, dan sempat dipindah mobil teman saya yang belakang," kata dia.

Ketika kapal terasa makin miring, ia diminta mengenakan life jacket. Hingga akhirnya kapal buatan tahun 1992 ini tenggelam di dekat Pelabuhan Gilimanuk.

Seorang korban selamat lain bernama Kadek Novi Ayu Antari (14) mengatakan, kejadian tenggelamnya kapal ini sangat cepat.

Saat di perairan Gilimanuk, ia melihat seorang anak buah kapal mengumumkan bahwa air masuk ke kapal karena ada yang bocor.

"Katanya ada yang bocor dan penumpang diminta memakai life jacket, setelah pakai pelampung, kapal terbalik," katanya di Pelabuhan Ketapang.

Dalam kepanikan, Novi mengambil jaket pelampung dan terjun ke laut. Sempat terbawa arus, ia beruntung karena diselamatkan kapal yang lewat.

"Sempat terbawa arus dan terpisah dari penumpang lain," katanya.

Sanggah kapal kemasukan air sejak awal

Kepala Satuan Pelayanan pada Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur Rocky Surentu mengatakan tak mungkin air sudah masuk ke kapal saat masih di Pelabuhan Ketapang.

Menurutnya jika memang ada air masuk sebelum berangkat, maka tak akan ada penumpang yang bersedia naik kapal.

"Kalau sudah masuk air mana ada penumpang yang masuk. Penumpang yang kita tanya, bilang tidak seperti itu," katanya saat dihubungi, Kamis (1/7/2021).

Menurutnya air masuk ke kapal setelah mulai goyang dihantam ombak di Perairan Gilimanuk.

"Dipikir secara logika, kalau memang air masuk orang lihat air, enggak mau juga motornya karatan kena air, apalagi sandalnya sepatunya masuk air enggak mau dia naik," kata dia.

Saat ini tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kecelakaan KMP Yunicee.

Investigasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data terkait kecelakaan kapal ini. Termasuk adanya dugaan penumpang yang tak masuk dalam manifes kapal.

Terkait manifes, data yang berkembang juga terus berubah.

Sejumlah nama penumpang baik yang selamat dan meninggal dunia tak masuk manifes.

Pada Rabu (30/6/2021) malam, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi menyebutkan, korban yang selamat yakni 36 orang yang dievakusasi ke Pelabuhan Ketapang.

Ada 3 korban selamat dan 7 korban meninggal dunia dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk.

Kemudian, data manifes yakni penumpang 41 orang, ABK 13 orang, dan 3 orang yang bertugas di kantin. Sehingga totalnya 57 orang.

Adapun korban yang masih dinyatakan hilang dari nama yang ada di manifes sebanyak 5 orang. Namun, di luar itu, ada 11 nama yang terindikasi hilang dan tak masuk dalam manifes.

Sebanyak 11 nama ini dilaporkan oleh pihak keluarga di Posko Gilimanuk.

"Kemarin sampai sekarang laporan yang masuk ke Posko Gilimanuk, menyangkut masalah orang yang hilang, dari keluarganya diindikasikan ada dalam kapal sekitar 16 orang, dan 5 orang ada di manifes. Namun, 11 orang tidak masuk manifes," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi, di Pelabuhan Ketapang, Rabu (30/6/2021) malam.

Dari 11 nama orang yang tak ada di manifes ini, menurutnya, kemungkinan ada di kapal dan kemungkinan tidak.

Sebanyak 51 penumpang selamat dan 18 orang masih dicari.

"Verifikasi dan validasi data bersama Basarnas, Operator Kapal, ASDP, Polairud, Polres Jembrana, TNI AL dan BPTD. Dalam pembahasan itu didapatkan jumlah POB yang berada di KMP Yunicee sebanyak 76 orang," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/7/2021).

Sebanyak 76 orang yang diduga berada di KMP Yunicee itu terdiri dari 60 orang penumpang dan 16 ABK.

Penyeberangan (TSDP) Ditjen Hubdat Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan, ada sejumlah penyebab mengapa hal ini terjadi.

Menurutnya, kemungkinan penumpang yang membeli tiket secara online di situs Ferizy mengisi namanya tak sesuai kartu tanda penduduk.

Sehingga, nama yang ada di manifes bisa berbeda dengan identitas penumpang.

"Pada saat mengisi ferizy online, asal saja pengen cepat, misal nama Cucu Mulyana, kemudian mengisi namanya Nana, ini contoh," kata Cucu, di Pelabuhan Ketapang, Rabu (30/6/2021).

Penyebab yang lain yakni adanya penumpang yang merupakan petugas di pelabuhan.

Terkadang, petugas yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, rumahnya berada di kawasan Ketapang, Banyuwangi.

Ketika petugas ini naik kapal, yang bersangkutan tidak tercatat di manifes.

"Kami akan melakukan pembenahan secara komperhensif. Itulah kami akan dalami, ini momen untuk pembenahan terkait manifes," kata dia.

Saat ini Polda Bali sedang mengusut dugaan kelalaian dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali pada Selasa (29/6/2021).

Hal itu untuk mengetahui penyebab tenggelamnya KMP Yunicee. Sebanyak tujuh penumpang tewas dalam insiden itu.

"Kita memperjelas penyebab dari tenggelammya KMP Yunicee karena ada korban meninggal dunia apakah ada kelalaian atau karena cuaca," kata Dirpolair Polda Bali Kombes Toni Aridadi saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).

Menurut Toni, Polda Bali telah memeriksa nakhoda, anak buah kapal (ABK), agen kapal, dan penumpang yang selamat.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/02/124755978/tenggelamnya-kmp-yunicee-dugaan-air-sudah-masuk-sebelum-berangkat-hingga

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke