Kasus Covid-19 Melonjak, Sejumlah Objek Wisata di Cianjur Ditutup, Ini Kata Bupati

CIANJUR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menutup sementara sejumlah destinasi wisata yang ada di wilayah selatan.

Kebijakan tersebut diambil untuk menekan penyebaran Covid-19, menyusul lonjakan kasus dalam dua pekan terakhir.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, kluster wisata menjadi salah satu penyumbang terbesar lonjakan kasus Covid-19 di Cianjur saat ini.

"Di selatan ada temuan banyak pelaku usaha wisata yang terpapar. Karena itu, untuk sementara lokasi wisata kita tutup, seperti yang di Cidaun dan Sindangbarang," kata Herman kepada wartawan, Selasa kemarin.

"Bahkan, di sana saat ini ada lima desa yang zona merah," sambung Herman.

Sementara kaitan dengan destinasi wisata di wilayah utara atau kawasan Puncak dan sekitarnya, pihaknya akan melihat perkembangan dalam beberapa pekan ke depan.

"Kalau terjadi lonjakan kasus Covid-19 di sana, kita juga akan lakukan hal yang sama," ujar Herman.

Selain itu, ditambahkan Herman, guna menekan tingkat kunjungan wisata dari luar daerah, satgas tengah mengoptimalkan penyekatan di wilayah perbatasan.

"Kendaraan dari luar kota, terutama dari zona merah akan diputar balik apabila tidak menunjukkan dokumen surat keterangan bebas Covid-19," kata Herman.

Pengetatan pemeriksaan kendaraan yang melibatkan petugas gabungan itu juga dilakukan di Haurwangi yang berbatasan dengan Bandung Barat, dan di jalur Gekbrong, berbatasan dengan Sukabumi.

"Termasuk penyekatan di jalur alternatif Jonggol Cikalongkulon," ujar Herman.

Sebelumnya, dalam sepekan terakhir kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak hingga 200 persen dengan jumlah kasus baru sebanyak 667 orang.

Kenaikan kasus tersebut berimbas pada tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi sejumlah rumah sakit yang sudah melebihi ambang batas.

Ada pun tingkat keterisiannya saat ini sudah di atas 75 persen.