Salin Artikel

Video Viral Penampakan Awan Tebal Menyala di Langit Manado, Ini Penjelasan BMKG

MANADO, KOMPAS.com - Penampakan alam berupa awan tebal berwarna hitam pekat terjadi di langit Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), viral di media sosial, Senin (28/6/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena alam tersebut.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, mengatakan, fenomena itu merupakan awan kumulonimbus disertai kilat atau petir.

"Bukan fenomena-fenomena lain seperti beredar informasi hoaks yaitu adanya gunung meletus!" tegasnya saat dihubungi wartawan, Senin.

Dia menjelaskan, awan kumulonimbus yang berada pada fase matang/mature akan memiliki dasar dan tinggi awan yang jelas seperti yang terjadi tersebut.

"Luasan awan kumulonimbus (CB) bisa mencapai 1-10 kilometer dan tingginya bisa mencapai lebih dari 10 kilometer. Pada fenomena yang terjadi tersebut terlihat ciri khas dari awan CB, yaitu memiliki puncak yang menyerupai jamur atau berbentuk seperti landasan pesawat (anvil dome)," jelas Ben.

Dalam awan CB, kata dia, terdapat ion positif dan negatif yang dapat dilepaskan sebagai kilat atau petir yang terjadi.

"Pada fenomena tersebut kilat atau petir yang terjadi merupakan jenis petir intracloud atau terjadi di dalam awan yang sama," sebutnya.

Dia menyebutkan, jenis awan ini sangat berbahaya bagi aktivitas masyarakat dan penerbangan.

Pasalnya, selain petir, terdapat turbulensi (golakan udara) kuat, microburst, hingga hujan es (hail).

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik dan termakan hoaks. Yang harus dilakukan adalah lebih berhati-hati, tanggap cuaca dan dapat mengupdate informasi yang kami berikan melalui media," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/28/222137578/video-viral-penampakan-awan-tebal-menyala-di-langit-manado-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke