Salin Artikel

Pasien Covid-19 Meninggal di Rumah Usai Ditolak 2 Rumah Sakit, Ini Klarifikasinya

Ai, salah satu kerabat TL mengatakan, TL sempat ditolak sejumlah rumah sakit di Batam.

Adapun TL sempat diperiksa dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Elisabeth dr Soritua. Berdasarkan hasil pemeriksaan swab antigen yang dilakukan, TL diduga positif Covid-19.

Setelah dinyatakan terjangkit corona, Ai menyebut TL ditolak oleh dua rumah sakit swasta di Batam dengan alasan semua ruang perawatan telah penuh terisi.

Dua rumah sakit ini ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien positif Covid-19.

"Dua rumah sakit yang kami datangi kemarin Rumah Sakit Awal Bros dan Elisabeth. Keduanya menolak dan bilang semua ruangan penuh," jelas Ai, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (28/6/2021).

Klarifikasi rumah sakit

Direktur RS Elisabeth Sahat Siahaan membantah pihak rumah sakit menolak TL.

Sahat menjelaskan, saat TL mendatangi rumah sakit, Minggu (27/6/2021) sekira pukul 10.00 WIB, pasien diketahui masih berada di dalam mobil.

"Keluarga dan tetangga datang ke IGD menanyakan apakah ada tempat, ternyata semua tempat tidur di IGD penuh pasien Covid," kata Sahat melalui telepon.

Ruang perawatan dengan 38 tempat tidur pasien juga sudah penuh dengan pasien Covid-19.


Ia menjelaskan, petugas meminta keluarga untuk sementara menunggu di dalam mobil karena ruangan dalam keadaan masih penuh oleh pasien.

"Namun 20 menit kemudian, mereka sudah pergi meninggalkan rumah sakit dengan membawa pasien tanpa berkoordinasi dengan petugas IGD," papar Sahat.

Sedangkan Humas Rumah Sakit Awal Bros Batam, Cyntia Lamusu menjelaskan, petugas IGD tidak pernah menerima TL.

"Siang Mas, untuk pasien atas nama Tony Lukito tidak ada terdaftar di IGD kami," ujar Cyntia melalui pesan singkat.

Namun, pihaknya membenarkan bahwa saat ini seluruh fasilitas perawatan bagi pasien positif Covid-19 di rumah sakit tersebut telah penuh terisi.

"Saat ini memang penuh," ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, pasien tersebut tidak ditolak, tapi diminta menunggu.

"Memang ruangan penuh, tapi tidak ada penolakan. Hanya saja pihak rumah sakit meminta pasien menunggu dulu di dalam mobil karena sedang dicarikan untuk ruang perawatan, tapi yang ada pasien dan keluarga malah pergi," ujar Didi.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/28/172921278/pasien-covid-19-meninggal-di-rumah-usai-ditolak-2-rumah-sakit-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke