Keputusan itu diambil sebagai antisipasi terhadap masuknya varian baru virus Covid-19 ke Kota Blitar.
Sekretaris Satgas Covid-19 Hakim Sisworo mengatakan, keputusan menutup kompleks Makam Bung Karno juga merupakan respons atas peningkatan angka konfirmasi kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir.
"Pertimbangannya ya dua-duanya itu, kecenderungan kasus meningkat dan juga sebagai antisipasi masuknya varian baru delta," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu sore (26/6/2021).
Menurut Hakim, Satgas Covid-19 akan mulai meningkatkan lagi testing Covid-19 di tempat-tempat berkumpulnya warga, seperti kafe dan mal.
Namun, ujarnya, fokus perhatian dalam mengatasi penularan Covid-19 terutama ditekankan pada antisipasi masuknya varian baru virus Covid-19.
"Yang terutama mengantisipasi masuknya varian baru dari luar daerah. Terutama tempat wisata," jelasnya.
"Yang kami tutup kompleks Makam Bung Karno, termasuk Istana Gebang juga tutup," ujarnya merujuk pada rumah keluarga besar Presiden Soekarno di Jalan Sultan Agung, Kota Blitar yang menjadi destinasi kedua wisata sejarah setelah Makam Bung Karno.
Tri mengatakan, penutupan selama tiga hari ke mulai Senin bersifat sementara karena akan segera dievaluasi apakah masa penutupan akan diperpanjang atau tidak.
"Sementara tiga hari. Untuk tempat-tempat wisata yang lain kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut," tambahnya.
Tri mengakui, terjadi lonjakan tingkat kunjungan wisatawan dan peziarah ke kompleks Makam Bung Karno sejak awal Juni meski angkanya masih jauh di bawah angka kunjungan bulan yang sama, sebelum masa pandemi.
Kunjungan wisatawan ke Kota Blitar selalu mencapai puncaknya pada bulan Juni, bulan ketika Presiden Soekarno lahir dan wafat.
Wisatawan dari berbagai penjuru tanah air datang ke Kota Blitar untuk berziarah ke Makam Bung Karno pada bulan Juni saat Pemerintah Kota Blitar menggelar Bulan Bung Karno.
https://regional.kompas.com/read/2021/06/27/072257478/pemerintah-kota-blitar-tutup-makam-bung-karno-3-hari-ini-alasannya