Salin Artikel

Destinasi Wisata di Banyuwangi Tak Ditutup meski Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Alasannya...

Di Banyuwangi, kasus Covid-19 juga melonjak dalam dua pekan terakhir.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan, belum ditemukan kasus positif Covid-19 di destinasi wisata.

"Untuk saat ini belum ada rencana penutupan. Hasil evelauasi sampai kemarin belum ada satu pun kasus Covid-19 (di destinasi wisata)," kata Bramuda saat dihubungi, Rabu (23/6/2021).

Ia mengatakan, destinasi wisata di Banyuwangi sudah menerapkan protokol kesehatan ketat dan membatasi jumlah kunjungan hingga 25 persen.

Setiap destinasi, kata dia, sudah dilengkapi perlengkpaan prorokol kesehatan seperti tempat mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan hand sanitizer.

Ia menambahkan, Banyuwangi kembali menguatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

"Kegiatan yang menimbulkan kerawanan dibatasi. Diatur secara ketat, mantenan, rapat, dan sebagainya," kata dia.

Peningkatan kasus Covid-19 di Banyuwangi itu berimbas terhadap keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyuwangi.


BOR Instalasi rawat intensif atau ICU di lima rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyuwangi sudah di angka 87 persen dari total 23 tempat tidur.

Sementara BOR isolasi sudah terisi 44 persen dari total 203 tempat tidur.

Terkait hal ini, masing-masing rumah sakit rujukan di Banyuwangi akan menambah jumlah tempat tidur, baik ICU dan ruang isolasi.

Data dari Dinkes Banyuwangi, sebanyak 6.902 warga terpapar Covid-19 hingga 21 Juni 2021. Dari jumlah itu, 278 orang dirawat, 5.923 sembuh, dan 701 meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/23/172658678/destinasi-wisata-di-banyuwangi-tak-ditutup-meski-kasus-covid-19-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke