Salin Artikel

Antrean Panjang di SPBU Padang, Manajemen Sebut Akibat Mobilisasi Kendaraan

PADANG, KOMPAS.com - Pertamina memberikan pernyataan resmi soal antrean panjang di SPBU di Padang, Sumatera Barat yang diduga karena langkanya solar subsidi.

Terjadinya antrean panjang di SPBU menurut Pjs Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Nurhidayanto, dikarenakan meningkatnya mobilisasi kendaraan angkutan orang, barang dan jasa pasca dibukanya akses pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19.

Sedangkan SPBU yang tidak menjual solar subsidi dengan alasan keamanan hanya lima SPBU saja.

"Info dari cabang yang tidak menjual solar subsidi hanya lima SPBU saja," kata Nurhidayanto.

Kendati demikian, pihaknya menyebut terus berkomitmen menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar bagi konsumen sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Penyaluran solar bersubsidi dalam kondisi normal, rata-rata sebesar 220 Kiloliter (Kl) per hari di Kota Padang. Khusus hari ini saja, penyaluran solar sudah tembus sebanyak 230 Kl, stok solar masih tersedia,” ujar Nurhidayanto, Rabu (16/6/2021) dalam keterangan tertulisnya.

Adapun untuk konsumsi solar subsidi disalurkan sesuai aturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Kendaraan bermotor perseorangan roda empat paling banyak 60 liter per kendaraan.

Kemudian, kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda empat paling banyak mengisi 80 liter per kendaraan.


Sementara itu untuk kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda enam paling banyak mengisi 200 liter per hari per kendaraan.

“Sebanyak 109 SPBU yang sudah terdigitalisasi, dan melakukan input rekap langsung pengisian solar bersubsidi sesuai yang ditetapkan BPH Migas,” ucap Nurhidayanto.

Nurhidayanto menambahkan pihaknya telah berkoordinasi Polsek dan Dinas Perhubungan (Dishub), SPBU di dalam Kota Padang yang ada solarnya hanya melayani penjualan Solar pada malam saja.

Selain itu, pengendalian konsumsi Solar sudah diterapkan di seluruh SPBU Sumbar.

"Kita juga menerapkan ketentuan pencatatan plat nomor kendaraan” kata Nurhidayanto.

Nurhidayanto mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi solar sesuai peruntukan.

Diharapkan masyarakat  mulai beralih ke BBM jenis lain pengganti solar yang sudah tersedia di SPBU Pertamina, sehingga tidak mengganggu alokasi kuota konsumen yang berhak atas solar subsidi.


Pertanyakan ketersediaan solar

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andree Algamar mengaku heran dengan pernyataan Pertamina yang menyebut stok solar di Padang masih aman.

"Jika aman kenapa antrean panjang yang mengganggu arus lalu lintas? Banyak mereka yang antre akhirnya tidak dapat solar subsidi karena habis," kata Andree yang dihubungi Kamis (17/6/2021).

Andree mengaku pihaknya sudah melayangkan surat untuk mengklarifikasi kejadian tersebut ke Pertamina.

"Kita sudah layangkan surat dan kita tunggu jawabannya," kata Andree.


 

Minta tambah kuota solar

Sementara Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumbar, Ridwan Hosen mengatakan kuota solar subsidi untuk Sumbar perlu ditambah agar tidak terjadi kelangkaan solar.

"Kuota perlu ditambah. Jika tidak tentu bisa terjadi kelangkaan. Saat ini penyaluran berdasarkan kuota lama dan nyatanya terjadi antrean panjang," kata Ridwan.

Ridwan menyebutkan adanya perbedaan jauh antara solar subsidi dengan non subdisi membuat konsumen lebih rela mengantre mendapatkan bio solar.

"Bedanya jauh sekali hampir setengahnya. Bio solar dijual Rp 5.150 sedangkan dexlite Rp 9.700. Jadi selisihnya Rp 4.550 sehingga konsumen memilih membeli solar," kata Ridwan.

Diberitakan sebelumnya, BBM jenis solar di Padang, Sumatera Barat mulai langka.

Antrean panjang berjam-jam terjadi di SPBU yang masih menjual bio solar sehingga mengganggu lalu lintas akibat kemacetan panjang.

"Bio solar mulai langka sehingga antrean panjang," kata Edi (39) salah seorang sopir truk yang antre di SPBU Khatib Sulaiman Padang, Selasa (15/6/2021) malam.

Edi mengaku sudah antre selama 2 jam, namun belum juga mendapatkan bio solar.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/17/123211478/antrean-panjang-di-spbu-padang-manajemen-sebut-akibat-mobilisasi-kendaraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke