Gempa Susulan Masih Guncang Maluku Tengah, Warga: Kami Takut Pulang ke Rumah

Getaran gempa masih dirasakan sejumlah warga Kecamatan Tehoru yang memilih mengungsi ke hutan di dataran tinggi.

Salah satu warga Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Halima mengaku, merasakan empat kali gempa susulan.

“Sampai saat ini sudah sekitar empat kali getaran gempa kita rasakan di sini, yang satu agak kuat sedikit,” kata Halima kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis.

Halima bersama sejumlah keluarganya ikut mengungsi ke dataran tinggi karena rumahnya berada tak jauh dari pesisir.

Ia dan keluarganya sempat turun dari perbukitan untuk mengecek keadaan rumah. Namun, mereka kembali ke perbukitan karena gempa susulan masih terjadi.

“Tadi mau turun dengan keluarga ke rumah tapi ada sekitar empat kali gempa susulan, jadi kami takut ke rumah,” ujarnya.

Warga Desa Tehoru lainnya, Jamila Pati Iha membenarkan gempa susulan yang masih mengguncang wilayah Maluku Tengah.

“Masih terjadi gempa susulan sampai saat ini, kita rasakan terus di sini, jadi belum bisa pulang saat ini,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon, tercatat empat gempa susulan terjadi pada Kamis pagi.

Dari empat gempa susulan itu, terdapat satu gempa berkekuatan magnitudo 4,1. Sisanya berkekuatan di atas magnitudo 3.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu (16/6/2021), pukul 13.43 WIT.

Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 0,5 meter di wilayah tersebut. Gempa juga menyebabkan rumah-rumah warga di Kecamatan Tehoru mengalami kerusakan.

Selain itu sebuah masjid dan sebuah gereja di Desa Saunalu juga mengalami kerusakan ringan. Termasuk sebuah sekolah di Tehoru.

Gempa juga menyebabkan terjadi patahan di sepanjang pantai dusun Mahu, Desa Tehoru dan merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter di desa tersebut.

Pascagempa, warga desa di pesisir Kecamatan Tehoru dan sejumlah warga di Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah, memilih mengungsi ke dataran tinggi.