Salin Artikel

Sepi Peminat, SD Negeri di Magelang Ini Baru Miliki 1 Siswa Baru

MAGELANG, KOMPAS.com - Dua sekolah dasar (SD) di Kota Magelang, Jawa Tengah, sepi peminat pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2021/2022.

Keduanya adalah SD Negeri Gelangan 7, Kecamatan Magelang Tengah, dan SD Negeri Wates 3, Kecamatan Magelang Utara.

Dari laman resmi http://ppdb.magelangkota.go.id/, diketahui dua sekolah tersebut masing-masing hanya ada 1 dan 7 anak yang mendaftar hingga PPDB online gelombang pertama ditutup pada 6 Mei 2021.

Kepala Disdikbud Kota Magelang Agus Sujito membenarkan, hingga batas waktu PPDB berakhir, SD Negeri Gelangan 7 hanya memiliki satu siswa di kelas I.

Sedangkan pada PPDB tahun 2020 lalu, sekolah itu hanya mendapat 4 siswa saja.

Pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan formula untuk SD Negeri Gelangan 7 yang sudah sepi peminat sejak beberapa tahun terakhir.

Rencananya sekolah itu akan dimerger (digabung) dengan SD Negeri Gelangan 2.

Saat ini, proses merger sudah masuk tahap finalisasi, sehingga kemungkinan besar SD Negeri Gelangan 7 akan ditutup tahun ini. 

“Sudah direncakan sejak dulu, kalau SDN Gelangan 7 akan digabung dengan SDN Gelangan 2 yang lokasinya tidak jauh, hanya sekitar 300 meter saja. Ini sudah melalui musyawarah dengan orangtua siswa, komite, guru, dan lainnya,” kata Agus, Rabu (16/6/2021).

Guru dan siswa nantinya akan pilihan apakah ikut bergabung di SD Gelangan 2 atau ke sekolah lain. 

Menurut Agus, jumlah peserta didik di SDN Gelangan 7 memang sudah tidak memenuhi syarat sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan satu sekolahan hanya memiliki 40 siswa dari batas minimal yang ditentukan yakni 60 siswa untuk SD negeri.

Sedangkan untuk SD Negeri Wates 3, ujar Agus, terjadi kesalahan dalam pencantuman data di laman PPDB Online. Agus menyebut, seharusnya jumlah pendaftar di SD Negeri Wates 3 ada sebanyak 7 anak.

“Kami maklumi saja, karena PPDB online kan baru pertama kali, sehingga terjadi delay data. Data manual yang masuk ke kami, SD Negeri Wates 3 ada 7 siswa, SMP Bhakti Tunas Harapan sebanyak 22 siswa, dan SMP Kristen Indonesia ada 7 siswa baru,” sebutnya.

Terhadap SD dan SMP yang hanya memiliki 7 siswa dalam satu rombel (rombongan belajar) tidak akan dimerger seluruhnya.

Pasalnya, sekolah punya hak untuk memberikan pengajaran tanpa terpengaruh berapa jumlah peserta didiknya.

“Untuk yang swasta tidak ada kepastian soal siswanya harus berapa. Demikian juga dengan SD Negeri, kalau memang sedikit, yang penting ada pembelajaran efektif tidak apa-apa,” ungkap Agus. 

Sebagai informasi, jumlah calon siswa dan siswi yang mengikuti PPDB online di Kota Magelang pada tahun ajaran 2021/2022 mencapai sebanyak 4.688 orang. Sebagian besar pendaftar merupakan calon siswa dan siswi SMP/MTs, dan sisanya pendaftar SD dan TK. 

PPDB Kota Magelang gelombang pertama dibuka pada 3-6 Mei 2021. Gelombang kedua, dibuka pada 17-18 Mei 2021, pengumuman hasil seleksi administrasi 19 Mei 2021. Jika lolos, pendaftar daftar ulang pada 20-21 Mei 2021 dan masuk sekolah 12 Juli 2021.

Adapun jumlah SMP sederajat di Kota Magelang tercatat sebanyak 23 sekolah, terdiri dari 15 sekolah negeri dan 8 sekolah swasta. Untuk jumlah SD sederajat ada 61 sekolah negeri dan 17 sekolah swasta. 

https://regional.kompas.com/read/2021/06/16/134322078/sepi-peminat-sd-negeri-di-magelang-ini-baru-miliki-1-siswa-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke