Salin Artikel

Didatangi Ganjar, Petinggi Desa di Jepara Curhat soal Industri Besar Tak Taat Prokes

Salah satu desa yang dikunjungi yaitu Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan dengan kategori risiko tinggi Covid-19.

Di Desa Banyuputih tercatat 45 orang positif Covid-19 dengan 5 orang di antaranya meninggal dunia.

Ganjar pun datang ke Balai Desa Banyuputih beserta jajarannya dengan didampingi Bupati Jepara Dian Kristiandi.

"Sangat rawan sekali di desa kami, 45 orang yang positif, lima di antaranya meninggal dunia. Belum lagi ada 31 orang yang meninggal dan belum dicek apakah positif Covid-19," kata Petinggi Desa Banyuputih, Joko Prakoso di hadapan Ganjar.

Menurut Joko, salah satu faktor yang memicu melonjaknya kasus Covid-19 di desanya diduga akibat dampak perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di wilayahnya.

Di Desa Banyuputih ada empat industri besar dengan ribuan karyawan yang sebagian besar pendatang dari luar daerah dan mengekos di desanya.

Adapun di Desa Banyuputih ada sekitar 120 tempat indekos.

"Saat Idul Fitri, tidak ada yang mengajukan izin pulang dan izin masuk juga tidak ada. Dari perusahaan semestinya memberikan arahan dan juga laporan ke kami. Kemarin kami tidak tahu, tahu-tahu sudah begini. Kami yang repot," jelasnya.

Joko meminta agar Ganjar menegur industri besar itu untuk memperketat protokol kesehatan Covid-19. Sebab jika tidak, maka warganya yang terancam.


Menanggapi aduan itu, Ganjar pun langsung memerintahkan Bupati Jepara, Dian Kristiandi untuk segera menindaklanjuti.

Tentunya, seluruh perusahaan wajib memperketat protokol kesehatan Covid-19

"Siap bapak, langsung kami tindak lanjuti," ujar Andi sapaan Bupati Jepara.

"Bupati sudah merespon, maka kita minta dibuatkan surat edaran. Pemprov juga akan mengeluarkan kepada semua perusahaan di Jawa Tengah agar disiplin menjaga protokol kesehatan," kata Ganjar.

Surat Edaran (SE) yang mengatur setiap perusahaan wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19, kata Ganjar, sejatinya sudah diberikan tahun lalu.

Hanya saja, dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara ini, maka Ganjar kembali akan memastikan perihal itu.

"Nanti repot semua kalau tidak. Petingginya repot, tidak dapat informasi tentang karyawan yang ada dan tidak bisa mengontrol. Jika tak terkontrol seperti ini, maka membahayakan karena kita tidak tahu karyawan sebanyak itu membawa virus atau tidak," sebut Ganjar.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/15/200623778/didatangi-ganjar-petinggi-desa-di-jepara-curhat-soal-industri-besar-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke