Salin Artikel

Klaster Keluarga Capai 80 Persen, Wali Kota Semarang Minta Warga Bergejala Langsung Diswab

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyebut hingga kini klaster keluarga sudah mencapai hampir 80 persen.

Menurutnya, klaster keluarga ini biasanya berasal dari klaster perkantoran yang juga cukup banyak di Kota Semarang.

"Klaster keluarga hampir 80 persen. Mereka dari klaster tempat kerja, perbankan memang cukup banyak. Mereka pulang ke rumah menularkan ke anggota keluarga lain jadilah klaster keluarga," jelas Hendi di Balai Kota Semarang, Selasa (15/6/2021).

Hendi mengatakan, klaster keluarga harus ditangani dengan cepat supaya tidak menyebar ke anggota keluarga yang lain.

Untuk itu, warga diminta untuk memiliki kesadaran mendeteksi dini terhadap gejala Covid-19 dengan langsung melakukan swab.

"Harus cepat penanganannya. Masyarakat tidak perlu takut atau galau. Kalau merasa agak meriang, ada tanda-tanda Covid-19 langsung diswab saja," ucapnya.

Hendi meminta warganya untuk tidak khawatir atau merasa takut apabila hasilnya terkonfirmasi Covid-19.

Sebab, penanganan yang cepat, penting untuk dilakukan sehingga dapat menekan terjadinya penularan.

"Jangan malu nanti Covid-19 dikucilkan. Justru itu sumbangsih panjenengan (Anda) agar segera tahu lebih dini. Langsung dikarantina dan tidak menulari keluarga," tegasnya.

Selain itu, untuk menekan penyebaran klaster keluarga, pihaknya juga telah menerapkan work from home (WFH) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

"Saya buat WFH sudah sampai 30 persen. Sehari masuk sehari di rumah. Bagian mengurangi sebaran Covid-19 agar tidak ada klaster-klaster baru. Tracing di perkantoran juga terus dilakukan," ucapnya.

Hendi menegaskan, situasi pandemi yang merebak sejak hampir 1,5 tahun lalu ini diharapkan bisa jadi pembelajaran untuk mengubah kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.

"Ini pembelajaran kita dengan pengalaman hampir 1.5 tahun (pandemi) bisa bersikap tetutama new normal menerapkan prokes, mendeteksi sejak awal, kalau badan tidak fit langsung swab agar penanganan lebih cepat," tuturnya.

Dia meminta warganya untuk lebih disiplin menerapkan prokes dengan ketat untuk mencegah penularan Covid-19.

Sebab, diakuinya tingkat kedisiplinan masyarakat cenderung menurun karena masyarakat tidak mengindahkan peraturan.

"Survei mingguan kecenderungan menurun dari 78 persen di minggu-minggu ini jadi 74 persen. Artinya pemakaian masker, kerumunan mulai diabaikan masyarakat," katanya.

"Maka kuncinya saling menjaga diri, keluarga dan lingkungannya. Kita sikapi lebih waspada dan berhati-hati karena persebaran Covid-19 sudah semakim cepat," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/15/175441478/klaster-keluarga-capai-80-persen-wali-kota-semarang-minta-warga-bergejala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke