Salin Artikel

Musim Giling Tiba, Truk Tebu Bergelimpangan di Jalur Neraka Perbukitan Blitar

BLITAR, KOMPAS.com - Musim kemarau yang telah berlangsung beberapa saat di wilayah Jawa Timur ditandai dengan mulainya masa giling tebu di beberapa pabrik gula.

Musim giling tebu terlihat jelas pada lalu lalang truk-truk berukuran besar dengan muatan tebu yang berat di jalan-jalan di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar.

Namun musim giling tebu juga ditandai oleh kejadian truk bermuatan tebu terguling di jalur neraka di wilayah Kabupaten Blitar bagian timur yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang.

Dalam sepekan terakhir, setidaknya terjadi peristiwa truk tebu terguling sebanyak 5 kali di jalur di wilayah Kecamatan Kesamben hingga Kecamatan Selorejo.

"Jalanan naik turun, banyak kelokan, dan sempit. Kami menghimbau lagi agar pemilik truk dan pengemudi memperhatikan lagi kapasitas muatan. Jangan melebihi kapasitas," ujar Kasatlantas Polres Blitar AKP I Putu Angga Feriyana saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).

Peristiwa truk tebu terguling, berdasarkan catatan Kompas.com dan Satlantas Polres Blitar, antara lain, terjadi pada 6, 9, 10, dan 11 Juni 2021.

Pada Jumat (11/6/2021), tercatat dua kali peristiwa truk terguling di Perbukitan Nglaor di wilayah Kecamatan Selorejo serta jalur penuh tanjakan yang lain di wilayah Kecamatan Kesamben.

Di satu tikungan di Desa Babadan, Kecamatan Kesamben, truk gandeng dengan muatan tebu terperosok ke sungai setelah menabrak pembatas jembatan.

"Rem blong di jalan menurun dan menikung sehingga truk tidak bisa dikendalikan. Tidak ada korban jiwa, hanya pengemudi, Iwan Susanto, mengalami patah kaki sebelah kanan," ujar Kanit Lakalantas Polres Blitar Ipda Heri Irianto.

Beberapa jam kemudian di hari yang sama, truk tebu yang lain terguling di titik yang lain di perbukitan wilayah Kecamatan Selorejo.

Selama sepekan sebelumnya, peristiwa truk tebu terguling juga terjadi dengan frekuensi kejadian yang kurang lebih sama terutama di ruas jalur antara Kesamben dan Selorejo.

Truk-truk tebu yang mayoritas berukuran besar dan bermuatan sangat berat, lalu lalang dari dan menuju arah yang berbeda-beda selama musim giling dan panen tebu.

Selain karena lokasi panen tebu berada di titik yang berbeda-beda, lokasi pabrik tebu pun juga berbeda-beda.

Di antara truk-truk tersebut, terdapat truk yang membawa hasil panen tebu dari wilayah Kabupaten Kediri bagian selatan dan timur, Kabupaten Tulungagung, dan wilayah Kabupaten Blitar untuk dibawa ke pabrik tebu di Kabupaten Malang serta di Blitar bagian timur.

Truk-truk lain membawa muatan tebu dan bergerak ke arah berlawanan karena mengambil muatan dari panen tebu di wilayah Blitar bagian timur untuk dibawa ke arah barat menuju pabrik tebu di wilayah Kabupaten Kediri.

Angga mengatakan pihaknya sudah mulai menempatkan personel untuk berjaga dan memantau di titik-titik yang rawan terjadi kecelakaan tunggal truk-truk bermuatan tebu.

Angga juga mengklaim bahwa Polres Blitar akan menindak truk-truk yang kedapatan membawa muatan melebihi kapasitas.

"Tolong kondisi kendaraan dicek rutin khususnya rem. Jangan karena sedang banyak muatan, pemilik truk dan pengemudi mengabaikan pemeriksaan rutin kendaraan," tegas Angga.

Meski sejauh ini tidak tercatat adanya korban jiwa dari kejadian truk tebu terguling, namun setiap kejadian selalu menimbulkan kemacetan.

Apalagi, proses evakuasi truk dan muatan tebu sering memakan waktu terlalu lama. 

https://regional.kompas.com/read/2021/06/12/123834678/musim-giling-tiba-truk-tebu-bergelimpangan-di-jalur-neraka-perbukitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke