Salin Artikel

Keluarga Menduga Wanita Hamil yang Dikubur di Galian Septic Tank Dibunuh Suami, Ponsel Tak Aktif dan Hilang Tanpa Kabar

Dugaan tersebut muncul karena saat ini suami Hamidah tak diketahui keberadaannya. Hal tersebut diungkapkan ahmad Sutanto (43) kakak kandung korban kepada Kompas.com di Kampar pada Jumat (11/6/2021).

"Kami sudah yakni yang bunuh suaminya. Karena, sekarang suami pergi entah ke mana. Nomor teleponnya sudah tak aktif," kata Ahmad Sutanto.

Mayat Hamidah yang hamil 6 bulan ditemukan di pada Selasa (8/6/2021). Penemuan mayat tersebut berawal dari warga sekitar yang mencium bau busuk.

Hamidah sendiri dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 21 Mei 2021. Sehari setelah Situ hilang, sang suami meyebut jika istrinya meninggalkan rumah.

Menurut Sutanto, Siti Hamidah adalah anak ke delapan dari 11 bersaudara. Mereka merantau dari Jawa Timur ke Riau. Saat ini kedua orangtuan mereka sudah meninggal dunia.

Ia bercerita suami Siti yang sekarang ada suami keduanya. Siti sendiri dikenal pendiam. Ia tinggal di rumah kontrakan bersama suami dan tiga anak Siti dari suami pertamanya.

Semenjak Siti menghilang, suaminya masih tinggal di rumah kontrakan tersebut. Namun ia lebih banyak ditemani pekerjanya yang bernama Junaidi.

"Dia masih tidur di rumah itu sampai 1 Juni 2021 kemarin. Selama itu, kami tidak ada curiga sama dia. Kadang dia datang ke rumah saya untuk ngopi-ngopi. Memang waktu itu saya liat mukanya cemas. Cuma saya mikir dia cemas karena istrinya pergi dari rumah," cerita Ahmad.

Setelah tanggal 1 Juni, suami korban pamit akan pulang kampung ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Sebelum pergi, ia menitipkan tiga anak Siti ke orangtua suami pertama korban yang ada di wilayah Kampar.

Suami Siti beralasan ia pulang kampung untuk memenangkan pikiran.

Sementara itu keluarga di Kampar terus resah karena Siti tak ada kabar dan tak kunjung pulang. Saat itu adik korban, Siti Hasanah, yakin kalau kakaknya sudah meninggal dunia.

"Kakak saya bahkan tiga kali berturut mimpi. Dalam mimpinya itu adik saya minta tolong karena mau melahirkan," kata Ahmad.

Dia bersama keluarganya datang ke rumah korban. Di depan rumah korban ada bekas galian persis di ujung teras.

Ia kemudian kembali menggali lubang sedalam 1,5 meter tersebut sudah ditutup lagi oleh suami korban dan saat itu tercium bu menyengat.

"Pas digali terciumlah bau menyengat. Lalu, saya lapor kepala desa dan Bhabinkamtibmas untuk penggalian. Dan ternyata memang benar korban ada di dalam galian itu," kata Ahmad sambil menangis.

Ia sempat mengecek mayat adiknya dan tak menemukan cincin yang biasa digunakan oleh Siti.

Tak hanya cincin, seluruh perhiasan emas milik Siti tak ada termasuk ponsel dan motor miliknya.

"Perhiasan seperti cincin, gelang, dan kalung sudah tidak ada. Termasuk satu sepeda motor dan handphone milik korban juga dibawanya," akui Ahmad.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tapung Kompol Sumarno mengaku kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan.

"Masih penyelidikan, tim masih di lapangan," kata Sumarno melalui sambungan telepon, Jumat (12/6/2021).

Sementara itu, pihak keluarga berharap pelaku secepatnya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Kami harap pelaku dapat ditangkap dan dihukum sebagaimana perbuatan keji yang dilakukannya. Dihukum setimpal yaitu hukuman mati," ucap Ahmad.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/12/115900478/keluarga-menduga-wanita-hamil-yang-dikubur-di-galian-septic-tank-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke