Salin Artikel

Nakes, Relawan hingga Aktivis Kemanusiaan Terjun ke Bangkalan, Ini Tujuannya

Hal itu disampaikan oleh Ketua Relawan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Radian Jadid.

Radid menjelaskan, pihaknya mengajak masyarakat bergotong royong dan bekerja sama menanggulangi pandemi Covid-19, utamanya dari sisi pendekatan non-medis.

Di tengah situasi yang mencekam di Bangkalan, Jadid bersama relawan mendatangi Kabupaten Bangkalan untuk berkoordinasi dengan Baznas Bangkalan dalam merencanakan bantuan penanganan Covid-19.

"Di Bangkalan, kami melakukan pemetaan kondisi lingkungan serta potensi yang bisa didayagunakan untuk membantu penangan pandemi Covid-19 di 4 kecamatan yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Bangkalan," kata Jadid saat dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021).

RSLI pun berupaya merancang aktivitas yang bisa dikolaborasikan dengan masyarakat.

Apabila direkomendasikan dan difasilitasi oleh Baznas Bangkalan, Jadid ingin memberikan perubahan dalam percepatan penanggulangan Covid-19.

"Beberapa relawan lainnya sudah berinisiatif menggandengkan potensi (penanganan kesehatan non-medis) yang ada di masyarakat. Kami harap ini bisa memberikan perubahan berarti, khususnya dalam percepatan penanggulangan Covid-19," ujar Jadid.

Menurutnya, masyarakat harus disadarkan kembali mengenai pentingnya menjaga diri dan keluarga untuk terhindar dari penyebaran virus Covid-19.

Apalagi di 4 kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Covid-19 kian menyebar. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kota Bangkalan, Arosbaya, Geger, dan Klampis.

"Kondisi sedemikian rupa memang harus mendapatkan percepatan penanganan. Mengingat, situasi darurat ini membutuhkan peran dan dukungan dari banyak pihak di luar paramedis, fasilitas kesehatan, hingga tenaga kesehatan setempat," ujar Nadia.

Nadia menyebutkan, kebutuhan yang cukup mendesak saat ini adalah mengedukasi masyarakat secara intensif untuk bersedia menggunakan masker.

Tak hanya itu, mengubah paradigma yang ada dalam masyarakat bahwa Covid-19 tidak nyata juga penting dilakukan.

Kemudian, mengubah jargon yang seringkali digaungkan bahwa masyarakat Madura sakti dan kebal dari Covid-19.

"Dengan kondisi kejadian luar biasa Covid-19 di Bangkalan, hendaknya dijadikan koreksi dan instrospeksi diri bagi masyarakat yang masih meragukannya," kata dia.

Koordinasi para tokoh agama di pondok pesantren, ustaz, modin, hingga beragam tokoh masyarakat di kampung-kampung diharapkan tak hanya menjadi wacana, tapi juga dijalankan.

Nadia menginginkan, masyarakat juga berupaya melakukan penguatan dan peningkatan imunitas melalui asupan makanan bergizi serta rasa gembira.

Dengan begitu, ia meyakini hal itu dapat berkontribusi bagi ketangguhan masyarakat menghadapi Covid-19 di Jatim, khususnya di Bangkalan.

"Harapannya, pekan depan sudah bisa dimulai. Perencanaan ini akan dituntaskan dalam pekan ini," ujar Nadia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/09/152954378/nakes-relawan-hingga-aktivis-kemanusiaan-terjun-ke-bangkalan-ini-tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke