Salin Artikel

Satgas: Kasus Covid-19 di Bangkalan Meledak Usai Lebaran, 29 Nakes Terpapar

Ia menyebut, yang dilakukan penutupan adalah dua puskesmas di Bangkalan. Puskesmas yang ditutup itu adalah Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh di Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

"Yang menyebut tiga kecamatan. Yang benar itu puskesmas yang di-lockdown, yakni Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh di Kecamatan Arosbaya," kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021).

Ditutupnya dua fasilitas pelayanan kesehatan itu dikarenakan terdapat 29 tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut terjangkit Covid-19.

Di sisi lain, kata Agus, juga ada beberapa tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 meninggal dunia.

"Di sisi lain karena banyak nakes yang meninggal juga," kata Agus.

Kasus naik usai Lebaran

Meski demikian, Agus mengakui bahwa dalam satu pekan terakhir angka kasus Covid-19 di Bangkalan terbilang tinggi setelah libur Lebaran.

Kasus Covid-19 tertinggi terjadi di Kecamatan Arosbaya dan saat ini berstatus zona merah Covid-19.

Namun, di 17 kecamatan lain di Bangkalan, kasus Covid-19 masih terkendali.

"Jadi yang kita lockdown puskesmasnya, kalau mau me-lockdown se-kecamatan, kita nggak punya kemampuan (dari sisi anggaran)," ujar Agus.

Saat ini, Pemkab Bangkalan sudah dibantu Pemprov Jatim  melakukan seab dan tracing di lapangan.


Ia berharap masyarakat bersedia mengikuti semua anjuran pemerintah agar kasus Covid-19 di Bangkalan bisa ditekan dan tidak meluas.

"Tadi tim dari provinsi itu langsung ke lapangan malakukan swab dan tracing ke Arosbaya. Yang awalnya mereka menolak, sekarang sudah bersedia di-swab," kata Agus.

Di samping itu, Agus memastikan bahwa ruangan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan juga telah dibuka kembali dan sudah bisa melakukan kegiatan.

"Sekarang sudah dibuka kembali, karena ini pelayanan harus tetap jalan, terutama pelayanan bagi pasien non Covid-19. Namun, pasien Covid-19 pun harus dilayani pula," kata Agus.

Menurut dia, IGD yang sempat ditutup itu baru sebatas pengajuan terhadap Bupati Bangkalan sebagai langkah untuk melakukan sterilisasi karena terdapat tenaga kesehatan yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Namun, surat permohonan izin penutupan IGD RSUD Bangkalan itu justru bocor di media sosial sehingga menjadi viral dan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.

"Surat dari manajemen RSUD ke bupati itu bocor, itu kan enggak boleh (dipublikasi) itu mestinya. Nanti kalau ada balasan kebijakan bupati seperti apa, itu baru dipublish sehingga tidak terjadi persoalan," kata Agus.

Meski demikian, pihaknya menyebut ada hikmah positif di balik menyebarnya surat pengajuan permohonan izin penutupan IGD RSUD Syarifah Ambami Raoto Ebu yang viral di media sosial.

"Tapi sisi positifnya, akhirnya ada perhatian luas dan tim satgas mendapat dukungan, kemudian ketika kita turun bisa menjadi shock therapy, edukasi, pembelajaran kepada masyarakat," ucap Agus.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/06/221157378/satgas-kasus-covid-19-di-bangkalan-meledak-usai-lebaran-29-nakes-terpapar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke