Salin Artikel

Setelah 9 Bulan, Proses Otopsi Jenazah Pendeta Zanambani Akhirnya Dilakukan

JAYAPURA, KOMPAS.com - Proses pengungkapan kasus pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 19 September 2021, masih belum rampung.

Setelah kasusnya menjadi misteri selama 9 bulan, proses otopsi oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Labuhan Bajo, akhirnya dilakukan pada Sabtu (5/6/2021).

Proses otopsi juga disaksikan langsung oleh Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny Mamoto beserta dua anggotanya, perwakilan Komnas HAM RI dan Papua, perwakilan Polda Papua, Pemkab Intan Jaya dan pihak keluarga.

"Jadi, kemarin sudah dilakukan gali kubur dan otopsi berjalan lancar. Otopsi dilakukan dekat dengan makam, jadi jenazah dipindahkan ke lokasi yang dekat, di situ sudah disiapkan tenda sehingga dokter forensik bisa bekerja dengan nyaman," ujar Ketua TGPF Intan Jaya, Benny Mamoto, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (6/6/2021).

Ia memastikan, proses otopsi berjalan lancar tanpa ada gangguan dari pihak mana pun.

Penunjukan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Labuan Bajo, sambung Benny, merupakan permintaan dari pihak keluarga.

"Sesuai permintaan dari keluarga korban, dokter forensik independen, nanti pemeriksaan sampelnya dilakukan di Laboratorium Universitas Hasanudin," kata dia.

Menurut Benny, semua data yang dibutuhkan tim forensik telah diambil, seperti sampel DNA dan beberapa bagian tubuh korban.

Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan akan keluar pada Agustus 2021.


"Dari pemeriksaan kemarin sudah dibawa beberapa sampel dan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Diperkirakan paling lama dua bulan hasilnya keluar," kata dia.

"Kalau sudah selesai hasilnya akan diberikan ke penyidik Polres Intan Jaya dan Polda Papua dan dilimpahkan ke Pomdam," sambung Benny.

Sementara, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan untuk memperlancar proses otopsi, ia telah mengirim Irwasda dan Wadirkrimum Polda Papua ke Intan Jaya.

Ia bersyukur seluruh proses otopsi sudah berjalan lancar dan dari pihak keluarga almarhum Pendeta Yeremia Zanambani sudah ikut menyaksikan hingga jenazah dikembalikan ke dalam makam.

"Pukul 12.23 WIT seluruh proses otopsi selesai, selanjutnya jenazah dibersihkan dan dimasukan ke dalam peti jenazah dan dibawa ke pekuburan untuk dikuburkan, ibadah pemakaman almarhum Yeremias Zanambani dipimpin oleh pendeta Dora Balubun," kata Fakhiri.

Sebelumnya, Pendeta Yeremia Zanambani ditemukan tewas dengan luka tembakan ketika berada di kandang babi miliknya, pada 19 September 2021.

Pihak TNI sempat mengklaim, korban ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Namun, pihak keluarga korban membantah hal tersebut dan meminta pemerintah membentuk tim investigasi pencari fakta.

Akhirnya, permintaan tersebut dipenuhi pada 5 Oktober 2020 dengan pembentukan TGPF Intan Jaya yang diketuai oleh Benny Mamoto.

TGPF Intan Jaya akhirnya turun ke lokasi kejadian pada 9 Oktober 2020.

Namun, saat perjalanan kembali ke Distrik Sugapa, rombongan TGPF ditembaki KKB dan menyebabkan Bambang Purwoko, Anggota TGPF Intan Jaya tertembak di bagian kaki dan kanan.

Rencana otopsi jenazah Pendeta Yeremia Zanambani sempat ditolak pihak keluarga.

Namun, setelah dilakukan pendekatan, akhirnya mereka menyetujui rencana tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/06/172352878/setelah-9-bulan-proses-otopsi-jenazah-pendeta-zanambani-akhirnya-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke