Salin Artikel

Soal Harga Pecel Lele Mahal, Begini Tanggapan Menparekraf Sandiaga Uno

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara soal harga pecel lele mahal yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.

Sandi, sapaan Sandiaga Uno, memaparkan tentang pariwisata yang berkelanjutan.

Artinya, apabila seluruh komponen di tempat wisata memberikan pelayanan terbaik, pelancong bakal merasa nyaman, sehingga di kemudian hari, dia akan datang lagi.

"Pariwisata yang berkelanjutan, yang berkah itu adalah jika para wisatawanya puas dan nyaman. Mereka akan kembali lagi," ujarnya saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bawa dampak tidak bagus

Soal oknum pedagang yang mematok harga tak wajar, khususnya kasus pecel lele mahal di dekat kawasan Malioboro, hal tersebut dikhawatirkan membawa dampak tidak bagus bagi sektor pariwisata di suatu daerah.

"Hal-hal yang negatif seperti nuthuk (mematok harga yang tidak wajar) dan lain sebagainya itu suatu kegiatan yang mencoreng wajah pariwisata di suatu daerah, terutama di Yogyakarta,” ucapnya, Sabtu (5/6/2021).

Dari satu individu, kesan negatif tersebut bisa merembet ke banyak orang.

"Tapi kalau dituthuk dengan biaya yang tidak masuk akal, bukan hanya mereka tidak akan kembali, tetapi juga akan menjadi buah bibir jangan ke daerah situ karena banyak sekali potensi kita dituthuk," jelasnya.

Oleh karena itu, kata Sandi, pemerintah bakalan terus melakukan pendampingan karena konsepnya adalah reward dan punishment.

Tak cuma itu, Sandi menyampaikan bahwa pemerintah juga akan memberikan sosialisasi serta edukasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: I Kadek Wira Aditya)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/06/090322778/soal-harga-pecel-lele-mahal-begini-tanggapan-menparekraf-sandiaga-uno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke