Salin Artikel

Guru Honorer Diteror Pinjol sampai Depresi, Difitnah Akan Jual Diri untuk Lunasi Utang, Data Diri Disebar

KOMPAS.com - Afifah Muflihati (27), seorang guru honorer di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diteror oleh aplikasi pinjaman online (pinjol).

Kuasa hukumnya, Muhammad Sofyan dari Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama (NU) Salatiga, menuturkan, sewaktu kliennya mendatanginya untuk meminta bantuan hukum, kondisinya terlihat sangat depresif.

Kata Sofyan, kliennya menerima teror yang mengerikan dari aplikasi pinjol.

"Diteror ratusan kali. Bahkan ada yang diedit konten pornografi dan ditulis menjual diri untuk lunasi utang online," ujarnya, Kamis (4/6/2021).

Menurut Afifah, tak hanya memperoleh teror, data dirinya pun disebar saat ditagih oleh pinjol.

Data diri itu disebar ke kontak telepon Afifah. Aplikasi pinjol tersebut ternyata bisa mengakses kontak teleponnya.

Orang-orang yang ada di kontak teleponnya, mulai dari keluarga, teman, hingga kolega, dikirimi foto beserta KTP-nya dengan narasi tidak bisa bayar utang.

"Data klien disebar ke seluruh kontak di phone book dengan tendensi menyerang, menyebutkan kata kasar, ditulis wanted dan sebagainya," tambah Sofyan.

Sofyan menyampaikan, karena diduga melakukan ancaman dan intimidasi melalui telepon dan semua media sosial kliennya, kasus aplikasi pinjol ini bisa dibawa ke ranah pidana.


Awal mula terjerat pinjol

Saat mengalami masalah finansial, Afifah melihat iklan aplikasi pinjaman online Pohon Uangku di ponselnya.

Pada 30 Maret 2021, Afifah mengunduh aplikasi tersebut, lalu mengikuti persyaratan melakukan pinjaman.

Afifah melanjutkan, saat itu, tidak ada tanda tangan elektronik sebagai tanda persetujuan.

Ia pun hanya diminta mengirimkan foto kartu tanda penduduk (KTP) dan identifikasi wajah.

Beberapa saat kemudian, ia menerima transfer senilai Rp 3,7 juta. Padahal, ia dijanjikan bakal memperoleh uang Rp 5 juta.

Dia awalnya mengira pelunasan bisa dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan, tetapi tenor pinjaman justru tujuh hari.

Dalam kurun waktu lima hari, Afifah sudah ditagih. Aplikasi pinjol tersebut juga mengancam akan menyebar identitas lengkapnya.

Karena terus menerima teror, Afifah kembali meminjam uang melalui aplikasi pinjol lainnya supaya utangnya tertutup.

Namun, jaringan pinjol itu terus berlanjut hingga lebih dari 20.

Total utangnya pun membengkak jadi Rp 206.350.000. Dari hasil gali lubang tutup lubang, pinjaman online-nya telah terbayar Rp 158 juta.

Kemudian, untuk melunasi sisa utangnya, ia melakukan pinjaman di bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar Rp 20 juta dengan jaminan sertifikat rumah.

Saat ini, utang di aplikasi pinjol yang belum dibayar Afifah sebesar Rp 47 juta.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/05/081549378/guru-honorer-diteror-pinjol-sampai-depresi-difitnah-akan-jual-diri-untuk

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke