Salin Artikel

Geger, Warga Temukan Bayi Menangis Dikerubuti Semut di Kebun

Ketika ditemukan oleh remaja perempuan bernama Alma sekitar pukul 13.30 WIB, bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu diletakkan di tanah dengan alas daun pisang dan dikerubuti semut.

"Bayinya dikerubuti semut, makanya nangis. Alma waktu mau mandi dengar suara tangisan bayi kemudian dia datangi ternyata ada bayi di belakang rumah ini," ujar Suradi warga setempat.

Suradi menunjukkan lokasi penemuan bayi itu, yakni di dekat tumpukan batako di belakang sebuah rumah kosong.

Remaja perempuan yang menemukan bayi itu tinggal di sebelah kebun tersebut.

Menurut Suradi, warga sekitar yang masih berkerumun di lokasi penemuan bayi tak melihat sosok mencurigkan yang meletakkan bayi tersebut.

Warga lalu melaporkan penemuan bayi itu ke aparat desa. Bayi perempuan itu lalu dibawa ke rumah bidan desa.

Bidan desa yang menangani bayi tersebut, Wasiati mengatakan, bayi perempuan itu kemungkinan dilahirkan kurang dari satu jam sebelum ditemukan.

"Masih merah bayinya. Pusar sudah dipotong tapi masih terlalu panjang, jadi saya potong lagi," ujar Wasiati saat ditemui Kompas.com.

Menurut Wasiati, bayi itu keluar dari rahim ibunya dengan kelahiran normal dan pada usia kehamilan sudah sembilan bulan.

"Tapi mungkin karena bukan kehamilan yang dikehendaki, ibunya mungkin tidak memperhatikan asupan gizi dan lain-lain. Jadi bayinya kecil," ujarnya.

Bayi tersebut, ujar Wasiati, memiliki berat 2,3 kilogram dan panjang 44 centimeter.

Wasiati mengatakan, pihak kepolisian sudah datang ke rumahnya untuk melihat bayi dan meminta keterangannya.

Kapolsek Nglegok AKP Lahuri mengatakan, polisi akan menyelidiki penemuan bayi itu.

Polisi akan mencari tahu pihak yang sengaja meninggalkan bayi itu di kebun. 

https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/230058478/geger-warga-temukan-bayi-menangis-dikerubuti-semut-di-kebun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke