Salin Artikel

PMI Surabaya Kehabisan Plasma Konvalesen, Stok Kantong Darah Juga Menipis, Ini Penyebabnya

Kabag Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya, dr Martono Adi mengatakan, stok plasma konvalesen kosong karena tak ada donor selama dua bulan terakhir di PMI Surabaya.

Sementara stok kantong darah juga kekurangan lantaran seluruh instansi pemerintahan, mulai BUMN sampai swasta, sudah melaksanakan proses vaksinasi.

"Oleh karena itu, stok darah di PMI Kota Surabaya menurun," kata Martono saat dikonfirmasi, Jumat (4/6/2021).

Hingga saat ini, stok darah packed red cell (PRC) hanya puluhan kantong saja.

Total, tersedia 41 kantong yang terdiri dari golongan darah AB 34 kantong, golongan darah O dua kantong, golongan darah A lima kantong, golongan darah B nol.

Sementara itu, hingga Jumat (4/6/2021) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, total stok plasma konvalesen masih nol.

Dibandingkan Januari-Februari 2021, per harinya bisa mencapai 25 pasien yang menyumbangkan plasma konvalesen. Namun, saat ini hanya enam sampai delapan orang saja.

"Sekarang ini, untuk cari penyintas di Surabaya saja sulit. Februari saja, dalam satu bulan, bisa sampai 600 orang (donor). Artinya, penanganan Covid-19 sangat berhasil," ujar Martono.


Martono menjelaskan, faktor lain dari kekurangan stok plasma konvalesen adalah proses vaksinasi yang digagas pemerintah.

Sebab, setiap penyintas harus menunggu sekitar dua pekan usai vaksinasi kedua.

Kekurangan stok plasma konvalesen juga disebabkan banyaknya permintaan dari luar kota, seperti Kalimantan, Sumatera, Malang, Madura, hingga Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya, di sejumlah daerah tersebut belum ada yang memiliki alat untuk donor plasma konvalesen.

"Memang Covid-19 di Surabaya sudah minim, jarang yang kena," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/221204278/pmi-surabaya-kehabisan-plasma-konvalesen-stok-kantong-darah-juga-menipis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke