Salin Artikel

Warga 1 Kelurahan di Bantul 3 Kali Tolak Memakamkan Jenazah dengan Protokol Covid-19

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kasus penolakan pemakaman pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan protokol kesehatan di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan yang pertama.

Sudah tiga kali warga menolak memakamkan jenazah pasien Covid-19 dengan prokes.

"Total ada 3 di Kalurahan Trimurti (kasus penolakan pemakaman jenazah pasien Covid 19 dengan prokes)," kata Panewu Srandakan Anton Yuliyanto dihubungi wartawan, Rabu (2/6/2021).

Dijelaskannya, kasus pertama di Padukuhan Lopati 18 Mei 2021.

Jenazah suspect Covid-19 sudah dipulasara oleh rumah sakit dan direkomendasikan untuk dimakamkam dengan prosedur Covid-19. Namun ditolak oleh warga dan akhirnya jenazah dimakamkan seperti biasa.

Kasus kedua akhir Mei 2021 lalu, di Kampung Mayongan.

Jenasah suspect Covid-19 direkomendasikan untuk dimakamkam secara protokol kesehatan. Sebab, menunggu hasil laboratorium.

Namun oleh warga pemakaman dilakukan secara wajar. Beberapa hari setelah itu, ternyata hasilnya keluar dan jenazah dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.

Untuk kasus ketiga, yakni di Padukuhan Lopati, pada Selasa (1/6/2021).

Di dua kasus terakhir, Anton mengaku masih melakukan tracing.

"Yang Mayongan tracing-nya sudah dapat 6 baru kita tracing lagi. Kebetulan kita barengkan dengan Lopati (yang terkahir), kita masih tracing," kata Anton.

Sebelumnya, beberapa warga memakamkan jenazah berstatus positif Covid-19 tanpa protokol kesehatan di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul.

Warga yang diduga melakukan provokasi dilaporkan ke polisi agar tidak terjadi hal serupa.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyikapi penolakan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dimakamkan protokol kesehatan di Padukuhan Trimurti, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan.

"Mestinya karena sudah dinyatakan pasien yang meninggal itu terpapar Covid ya mestinya dikubur dengan protokol Covid, tetapi warga menolak," kata Halim dihubungi wartawan, Rabu (2/6/2021)

Menurut dia, penolakan itu tanpa sebab. Seharusnya warga sadar bahaya covid-19.

Halim memerintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan tracing terhadap warga yang ikut melakukan pemakaman. 

"Kemudian sudah kita perintahkan dinkes melakukan tracing. Yang ikut pemakaman itu kan tidak pakai masker tidak pakai APD gitu lah," kata Halim.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/03/053000978/warga-1-kelurahan-di-bantul-3-kali-tolak-memakamkan-jenazah-dengan-protokol

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke