Salin Artikel

Mengenal Kepulauan Sula, Lokasi Terbakarnya KM Karya Indah Rute Ternate-Sanana

KM Karya Indah berangkat dari Ternate pada Jumat (28/5/2021) sekitar pukul 17.20 WIT.

Kapal tersebut dijadwalkan tiba di Sanana pada Sabtu (29/5/2021) sekitar pukul 10.00 WIT. Namun 3 jam sebelum kedatangannya, sekitar pukul 07.00 WIT kapal tersebut terbakar di perairan Pulau Limafatola.

Mengenal Kabupaten Sula

Kabupaten Kepulauan Sula adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara yang dibentuk pada 31 Mei 2003.

Awalnya Kabupaten Kepulauan Sula adalah bagian dari Kabupaten Halmahera Barat bersama-sama dengan Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Selatan.

Dikutip dari kepulauansulakab.go.id, Kabupaten Kepulauan Sula dengan ibu kota Sanana terletak paling selatan di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Jarak dari Kota Ternate, ibu kota provinsi sekitar 284 km dan dapat ditempuh melalui penerbangan udara dan pelayaran laut.

Pada tanggal 14 Desember 2012 Kabupaten Kepulauan Sula mengalami pemekaran dua kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Pulau Taliabu.

Seperti umumnya wilayah Kepulauan Maluku, Sula merupakan daerah agraris khususnya perkebunan.

Dari tanah Sula dihasilkan kelapa, cengkih, pala dan kakao selain produk tanaman pangan seperti padi ladang, ubi kayu dan ubi jalar yang produksinya tergolong besar.

Sula juga memiliki potensi hasil laut dengan luas lautan mencapai kurang lebih 14.500 km² atau 60% dari total wilayahnya. Selain berkebun, mata pencaharian penduduk yang utama adalah mencari ikan.

Di Sula juga memiliki tambang emas yakni di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur dan Desa Kawata, Kecamatan Mangoli Utara Timur.

Kemudian tambang batubara terdapat di terdapat di sepanjang semenanjung Kecamatan Sulabesi Barat tepatnya di Desa Fuata dan Desa Wai Ipa, Kecamatan Sanana dengan perkiraan cadangan ±10.400.000 m.

Sementara itu dikutip dari pemberitaan kepulauansulakab.go.id, Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes saat jumpa pers Festival Maksaira, Senin (9/4/2018) mengatakan Pemkab Sula ingin kawasannya dikenal sebagai destinasi wisata yang punya potensi luar biasa.

“Di tempat lain mungkin penyu ada, tapi hanya di tempat kita penyu bisa lahir dua kali lipat lebih banyak. Kepulauan Sula juga jadi tempat bagi yang ingin melihat matahari terbit sekaligus terbenam di satu tempat yang sama,” ungkap Hendrata.

Meski menjadi salah satu kabupaten dengan potensi wisata bahari yang besar di Indonesia, nyatanya pariwisata Kepulauan Sula belum tergarap maksimal.

Dilihat secara geografis, lokasi Kepulauan Sula memang strategis karena selalu dilewati wisatawan yang ingin berkunjung ke Raja Ampat dan Wakatobi.

Hanya saja, keindahan Sula belum banyak terekspos dan cenderung terabaikan.

“Kami ini daerah miskin, tak punya tambang, kami enggak mau itu, merusak lingkungan. Kami hanya mau memberitakan daerah kami punya event-event wisata. Ini kami promosi sambil menyusun langkah-langkah ke depan yang berkesinambungan,” kata Hendrata.

Sula memeiliki obyek wisata sejarah antara lain Air Kalimat dan Pasir Anjing di Jorjoga. Gunung Kukusang dan Goa Mananga di Kecamatan Taliabu Barat serta Fat Fina Koa (Batu Nona) di Kecamatan Mangole Timur.

Ada juga Benteng Alting/Dever Watching Peninggalan Bangsa Portugis di Sanana, Kabupaten Kepualauan Sula.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/29/180100578/mengenal-kepulauan-sula-lokasi-terbakarnya-km-karya-indah-rute-ternate

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke