Salin Artikel

Muncul Varian Baru Covid-19 Asal India di Jateng, Ganjar: Hati-hati

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) warga negara Filipina yang melakukan bongkar muat di Cilacap, Jawa Tengah dipastikan mengidap varian baru Covid-19 asal India, B.1617.2.

Hal itu diketahui dari hasil tes whole genome sequencing (WGS) kepada ABK yang menunjukkan mereka terkonfirmasi Covid-19 varian dari India.

Sementara tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif hingga kini diketahui ada sebanyak 47 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan nakes yang terpapar Covid-19 itu sudah menjalani isolasi dan sedang menunggu hasil tes WGS.

Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing kontak terhadap keluarga nakes yang terpapar Covid-19.

"Mereka semua sudah diisolasi. Lalu pengambilan spesimen para nakes sedang dilakukan pemeriksaan WGS dan ini sedang menunggu hasilnya. Mungkin satu sampai dua hari ke depan. Yang jelas kalau ABK Filipina variannya B.1617.2," jelasnya di kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (24/5/2021).

Yulianto mengungkapkan, pelayanan rawat jalan di RSUD Cilacap, sementara ini ditutup.

"Untuk layanan rawat jalannya sementara ditutup sampai tanggal 26 Mei nanti. Kami lakukan sterilisasi tempat-tempat yang ada di sana," jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati/wali kota di Jateng mewaspadai munculnya varian baru Covid-19 di wilayahnya.

Sebab, varian baru Covid-19 asal India itu dinyatakan telah masuk ke Jawa Tengah dengan penyebaran yang begitu cepat.

Hal itu disampaikan Ganjar saat melantik Bupati/Wakil Bupati Demak Estianah-Ali Maksun dan Bupati/Wakil Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (24/5/2021).

Apalagi, Ganjar tahu bahwa Estianah dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati adalah dokter.

"Saya minta hati-hati, karena varian baru di Cilacap sudah muncul. Jangan sampai menyebar. Tidak hanya pada Bupati/Wakil Bupati Demak dan Sragen, tapi saya minta semua kepala daerah waspada," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan terus memantau para tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Semuanya telah diperiksa dan dilakukan tes WGS di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Kita belum tahu hasilnya, mudah-mudahan tidak. Tapi seandainya iya, maka ini bukti keganasan virus ini. Virus begitu cepatnya menyebar, dari sisi pasien dan nakes berhubungan, itu nakesnya bisa ketularan," terangnya.

Hal itu membuktikan bahwa varian baru Covid-19 ini tidak main-main. Tingkat keganasannya tidak bisa diremehkan.

"Maka saya kembali minta negara melakukan evaluasi. Hubungan bisnis dengan banyak negara yang punya varian baru, saran saya hentikan sementara," tegasnya.

Kalau tidak bisa, maka SOP yang ada, lanjut Ganjar harus benar-benar diperketat. Dan jika hal itu tidak bisa juga, maka Indonesia akan menghadapi resiko yang berbahaya.

"Saya minta negara melakukan itu. Nanti saya rapat dengan pemerintah pusat, akan saya sampaikan terkait hal ini," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/24/191019278/muncul-varian-baru-covid-19-asal-india-di-jateng-ganjar-hati-hati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke