Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Warga Tolak Pemakaman Jenazah Covid-19 | Ganjar Pranowo Tak Diundang Acara PDI-P di Semarang

KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan, menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Alasannya karena merasa tidak diajak koordinasi oleh satgas Covid-19 setempat dan takut tertular virus tersebut lantaran pemukiman mereka dengan lokasi pemakaman.

Menyikapi hal itu, polisi sempat turun tangan untuk memberikan penjelasan. Namun, warga tetap bersikukuh menolaknya.

Sementara di Semarang, Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara PDI-P yang dihadiri Puan Maharani.

Hal itu dikarenakan Ganjar dianggap terlalu berambisi untuk mencalonkan sebagai presiden di Pemilu 2024.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Warga menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Lingkungan I, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan.

Warga yang tinggal di sekitar makam itu menolak pemakaman itu karena takut tertular virus mematikan tersebut.

Terlebih lagi, sudah ada makam khusus yang disediakan pemerintah daerah setempat untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Aksi penolakan warga itu berujung dengan pembakaran area makam yang dikebumikan dan upaya pembongkaran paksa.

Aparat kepolisian sempat diturunkan di lokasi tersebut untuk meredam amukan warga. Namun, warga tersebut tetap bersikukuh melakukan penolakan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak hadir dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar di Kantor DPD PDI-P Jateng, di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Padahal acara tersebut dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Saat dikonfirmasi, Ganjar yang merupakan kader PDI-P tersebut mengaku tak diundang.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).

Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Jateng Bambang Wuryanto membenarkannya. Alasan Ganjar tidak diundang karena dianggap sudah kebablasan dan terlalu berambisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Anggota polisi Polres Sumedang, Jawa Barat, Bripka Yuyus Subhan babak belur setelah dikeroyok anggota organisasi masyarakat (ormas).

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/5/2021) malam saat korban mengetahui ada pertengkaran di sebuah pangkalan ojek, di Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara.

Saat hendak melerai pertengkaran tersebut, korban justru menjadi bulan-bulanan anggota ormas.

Setelah kejadian itu 9 anggota ormas yang menganiaya korban berhasil diamankan. Satu di antaranya positif narkoba.

Atas perbuatannya mereka akan diproses hukum lebih lanjut.

"Kami tidak akan tinggal diam, dan akan menindak tegas siapa saja yang terbukti membuat resah hingga melawan hukum," kata Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.

Sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di Kemiling, Bandar Lampung, digerebek polisi.

Pasalnya, rumah tersebut ternyata sebagai gudang penyimpanan motor curian.

Kasus tersebut terungkap setelah warga sekitar curiga dengan banyaknya motor keluar masuk setiap malamnya dengan merek berbeda-beda.

"Warga merasa curiga dan resah, karena orang yang mengontrak di situ hampir setiap malam keluar masuk membawa sepeda motor yang berbeda," kata Kapolsek Kemiling Iptu Irwansyah saat dihubungi, Minggu (23/5/2021).

Dalam penggerebekan yang dilakukan itu selain mengamankan barang bukti dua motor curian, polisi juga menangkap tiga orang pelaku berinisial HS (30), DK (26), dan VT (27).

Nasib pilu dialami seorang gadis berusia 16 tahun di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.

Pasalnya, ia diperkosa 17 orang pemuda secara bergiliran. Ironisnya satu pelaku di antaranya adalah pacar korban.

Dari total pelaku kini sembilan orang di antaranya berhasil ditangkap di lokasi berbeda.

"Sembilan pelaku yang melakukan hubungan badan dan 1 orang tidak. Saat ini masih terus proses pengembangan lebih lanjut," ujar Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan dalam keterangan yang diterima, Minggu (23/5/2021).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan para pelaku mengakui perbuatannya. Sebelum melancarkan aksi bejatnya itu korban dicekoki minuman keras. Peristiwa itu terjadi sejak April hingga Mei 2021.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Andi Muhammad Haswar, Tri Purna Jaya, Aam Aminullah, Riska Farasonalia, Oryza Pasaribu | Editor : Khairina, Pythag Kurniati, David Oliver Purba).

https://regional.kompas.com/read/2021/05/24/060128478/populer-nusantara-warga-tolak-pemakaman-jenazah-covid-19-ganjar-pranowo-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke