Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kawanan Begal Ketakutan Saat Korbannya Melawan | Pengakuan Aipda Joel Selamatkan Bocah SD

KOMPAS.com - Kawanan begal di Lebak, Banten, diringkus aparat kepolisian setelah gagal melakukan aksi perampokan.

Dalam pengakuannya itu, mereka sempat menembak korbannya dengan senjata airsoft gun sebanyak 10 kali.

Namun, bukannya menyerah, sang korban justru melawan dan menantang para pelaku yang berjumlah lima orang itu untuk berduel.

Mengetahui hal tersebut, para pelaku yang diketahui berinisial AGS (25), RD (20), IM (21), FB (24), dan satu pelaku lainnya yang masih di bawah umur justru kabur ketakutan.

Sementara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang anggota Direktorat Polair Polda NTT bernama Aipda Joel Bolang berhasil menyelamatkan seorang bocah SD yang hanyut di sungai.

Setelah beberapa saat melakukan aksi penyelaman, Joel akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi selamat karena berpegangan pada akar pohon.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Upaya perampokan yang dilakukan lima orang pemuda di Lebak, Banten, gagal dilakukan.

Para pelaku diketahui berinisial AGS (25), RD (20), IM (21), FB (24), dan satu pelaku lainnya yang masih di bawah umur

Meski saat itu pelaku sudah menembak korban sebanyak 10 kali dengan menggunakan airsoft gun, tapi korban justru melawan dan menantang para pelaku untuk berduel.

Mengetahui hal itu, para pelaku ketakutan dan memilih kabur.

"Mungkin karena korban lebih berani daripada mereka karena melakukan perlawanan, mereka panik," kata Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana saat konferensi pers di Mapolres Lebak, Kamis (20/5/2021).

Setelah korban melapor dan dilakukan penyelidikan, para pelaku akhirnya berhasil diringkus aparat kepolisian.

Anggota Direktorat Polair Polda NTT, Aipda Joel Bolang berhasil menyelamatkan bocah SD bernama Leonard Laimeheriwa (11) yang hanyut di sungai.

Meski upaya penyelaman yang dilakukan tidak mudah, namun berkat upaya yang dilakukan Joel, bocah tersebut akhirnya dapat diselamatkan.

“Setelah melakukan survei terhadap medan, tiga kali kami melakukan penyelaman, namun gagal karena arus sungai dan juga jarak pandang terbatas cuma satu jengkal tangan," kata Joel saat berkunjung di rumah Leonard, Rabu (19/5/2021).

"Kami pun berusaha mencari apakah ada ruangan di bawah air terjun. Setelah melakukan penyelaman yang keempat kalinya saya sendiri yang berhasil melewati arus yang besar dan berupaya mencari kemungkinan adanya ruangan dimanfaatkan oleh korban atau tersangkut di celah-celah batu tersebut," sambungnya.

Sesaat kemudian, ia menemukan korban dalam kondisi selamat karena berpegangan akar pohon.

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal meninggal dunia di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Informasi tersebut dibenarkan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy saat dihubungi melalui sambungan telepon.

"Iya betul (Klemen Tinal meninggal dunia)," ujarnya.

Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya Klemen, namun demikian almarhum diketahui sudah dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan selama beberapa hari.

Seorang nasabah BRI bernama Ramlah (50), sempat mengaku kecewa karena uang tabungannya sebesar Rp 30 juta hilang.

Terlebih, saat itu dirinya sudah berusaha melaporkan kepada bank yang bersangkutan. Namun, respons yang didapat tidak sesuai harapan.

"Saya sudah dua kali minta penjelasan tapi pihak bank lepas tangan dan tak mau mengembalikan uang saya" kata Ramlah warga Kabupaten Gowa tersebut, Rabu, (19/5/2021).

Setelah kasus tersebut mencuat dan korban lapor polisi, pihak BRI akhirnya angkat bicara.

Kepala Cabang BRI Sungguminasa Yogi Pramudianto mengaku masalah tersebut telah selesai dan uang nasabah juga telah dikembalikan.

"Uang korban sudah kami kembalikan dan sekarang sudah ada di rekening nasabah kami," ujar Yogi di Mapolres Gowa, Kamis (20/5/2021).

Aparat gabungan TNI-Polri mengosongkan paksa Asrama Mahasiswa Universitas Cendrawasih di Kawasan Perumnas IV, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Pasalnya, asrama tersebut diduga digunakan sebagai markas Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan lokasi penyimpanan barang curian.

"Di situ disinyalir digunakan oleh KNPB untuk sekretariat sekaligus tempat tinggal. Tapi pada saat kami masuk sudah tidak ada orang, simbol-simbol bintang kejora dan KNPB masih ada saya berharap hari ini hari terakhir untuk hal-hal yang bertentangan dengan aturan NKRI terakhir di lingkungan Rusunawa ini," ujar Kapolresta Jayapura, Kombes Gustav Urbinas, di Jayapura, Jumat (21/5/2021).

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba).

https://regional.kompas.com/read/2021/05/22/061500178/-populer-nusantara-kawanan-begal-ketakutan-saat-korbannya-melawan-pengakuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke