Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Tangisan Penambal Ban, Tabungan Rp 30 Juta di Bank Hilang | 12 Personel TNI Diserang OTK

KOMPAS.com - Ramlah, seorang penambal ban di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menangis gara-gara tabungannya di bank sebesar Rp 30 juta hilang.

Padahal, uang tersebut telah dikumpulkan Ramlah selama bertahun-tahun.

Kejadian ini telah dilaporkan Ramlah ke pihak kepolisian. Ia berharap uang hasil banting tulangnya tersebut bisa kembali.

Berita populer lainnya adalah seputar penyerangan 12 anggota TNI oleh orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa ini terjadi di Distrik Serembakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Saat tengah memperbaiki mobilnya yang mogok, para prajurit TNI tiba-tiba ditembaki.

Kontak senjata pun berlangsung. Ada empat personel TNI yang mengalami luka tembak di kaki.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Penambal ban asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ramlah (50), kehilangan uang hasil memeras keringatnya selama bertahun-tahun. Padahal, uang itu telah ia simpan di bank.

Ramlah kehilangan Rp 30 juta di bank tersebut.

Kejadian ini diketahuinya saat ia hendak menabung pada Kamis (22/4/2021) lalu. Waktu itu, Ramlah menyetor Rp 31 juta.

Akan tetapi, saat melihat buku tabungannya, dia kaget karena jumlahnya tidak seperti yang ia harapkan.

"Saya lihat print buku tabungan tidak bertambah yang ada hanya Rp 31 juta padahal seharusnya sudah Rp 61 juta dan selama ini saya tidak pernah menarik uang," ujarnya, Rabu (20/5/2021).

Peristiwa ini membuat Ramlah bersedih. Ia tak mengetahui ke manakah tabungannya tersebut lenyap.

Ramlah kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi. Dia beralasan, pihak bank diduga lepas tanggung jawab.

"Saya sudah dua kali minta penjelasan, tapi pihak bank lepas tangan dan tak mau mengembalikan uang saya," bebernya.

Usai berbelanja bahan makanan dari Oksibil, mobil yang ditumpangi 12 personel TNI mengalami mogok. Mereka kemudian memperbaikinya.

Namun, tak disangka, tiba-tiba mereka ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK). Kontak senjata antara TNI dan OTK pun terjadi.

"Pada saat mereka perbaiki mobil ada tembakan, mereka langsung memberi tembakan balasan. Tetapi ternyata tembakan yang tadi itu mengenai mereka di bagian kaki empat orang," ungkap Komandan Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigadir Jenderal (Brigjen) Izak Pangemanan, saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).

Para anggota TNI yang mengalami luka, yaitu Sersan Dua (Serda) Kris, Prajurit Dua (Prada) Dian, Prajurit Satu (Pratu) Kuku, dan Pratu Romi.

Pihak TNI belum bisa memastikan siapakah dalang penembakan tersebut.

Namun, biasanya lokasi baku tembak itu merupakan jalur lintas kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Distrik Oksop pimpinan Enos Alwolmabin.

Empat orang yang memesan taksi online Epi Hanapi (45) ternyata adalah begal.

Saat mengantarkan mereka menuju Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, mobil Epi diduga hendak dibegal oleh mereka.

"Ada lubang di tengah jalan, salah seorang penumpang minta direm supaya pelan, tiba-tiba kunci hendak direbut, lalu saya ditembak dari belakang," ucap Epi, Rabu (19/5/2021).

Para begal tersebut tak hanya memukuli Epi, tetapi juga menembakinya menggunakan airsoft gun. Alhasil, Epi mengalami sepuluh luka tembak.

Meski mendapat serangan, Epi yang berhasil melawan dan akhirnya meloloskan diri, malah menantang duel keempat pria yang hendak membegalnya.

Namun, komplotan begal itu justru melarikan diri masuk ke hutan.

"Mungkin enggak sangka saya masih bisa melawan, sebelumnya di dalam mobil juga sempat saya tangkis," ungkapnya usai membuat laporan polisi di Markas Kepolisian Resor Lebak.

Seorang bocah perempuan berinisial A (7) ditemukan tewas di Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Bocah tersebut diduga tewas usai dianiaya oleh ayah dan ibunya, M (43) dan S (39).

Orangtua A melakukan itu karena diminta oleh dukun H (56), yang merupakan tetangganya.

Si dukun berkata, ritual tersebut dipercaya bisa membuat A tidak nakal lagi. Kata dukun, A menjadi nakal karena dirasuki makhluk halus.

"Kejadian itu tepatnya awal Januari 2021, sekitar pukul 14.00 WIB, korban ditenggelamkan di bak mandi rumah sampai akhirnya tewas," papar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Temanggung AKP Setyo Hermawan, Rabu (19/5/2021).

Kedua orangtua A tak memakamkan jenazah, melainkan disimpan di dalam kamar. M dan S secara berkala membersihkan mayat A.

Ketika meninjau progres pembangunan Pasar Aksara di Jalan Masjid, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Wali Kota Medan Bobby Nasution diadang oleh pedagang.

Kepada Bobby, pedagang-pedagang itu mengeluhkan bahwa gara-gara proyek tersebut jalan jadi rusak dan berdebu.

Tak sedikit pula pedagang yang merasa keberatan dipindahkan ke bangunan pasar baru.

Saat berdialog dengan Bobby, beberapa dari mereka mengaku sebagai pendukungnya.

"Kami dukung Bapak (pada Pilkada), tolong kami, Pak," teriak mereka, Rabu (19/5/2021).

Menantu Presiden Joko Widodo itu lantas memberi penjelasan soal pasar baru tersebut.

Setelah dijelaskan, para pedagang sepertinya mengerti. Mereka bahkan menyebut Bobby sebagai “gubernur”.

"Cocok jadi gubernur. Pak Bobby, gubernur," kata mereka.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Banten, Acep Nazmudin; Kontributor Magelang, Ika Fitriana; Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Aprillia Ika; Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/21/064500978/-populer-nusantara-tangisan-penambal-ban-tabungan-rp-30-juta-di-bank-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke