Salin Artikel

Jokowi Soal Pengolah Sampah Menjadi Listrik: Kota Lain Tidak Usah Ruwet-ruwet, Tiru Saja Surabaya

Dia berharap kota lain bisa segera meniru Surabaya untuk membangun PSEL.

"Nanti kota-kota lain akan saya perintah untuk sudahlah tidak ruwet-ruwet (ribet-ribet), pakai ide-ide. Lihat saja di Surabaya. Tiru, copy," ujar Jokowi saat peresmian PSEL Benowo, Kamis.

Menurutnya, Surabaya merupakan kota yang merealisasikan PSEL dalam waktu cepat.

"Tapi memang kecepatan bekerja Pemerintah Kota Surabaya patut kita acungi jempol. Sehingga ini (PSEL Benowo) selesai yang pertama dari tujuh kota yang saya tunjuk lewat Peraturan Presiden. Ini yang pertama jadi," kata Jokowi.

Sedangkan, daerah lain masih terkendala masalah tipping fee hingga urusan barang milik daerah.

Merujuk PP No 35 Tahun 2018, ada tujuh daerah yang ditunjuk. Namun, hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang mampu menyelesaikannya.

"Saya acungi dua jempol untuk Pemerintah Kota Surabaya, baik wali kota lama maupun wali kota yang baru. Tidak mudah karena saya juga mengalami," tegas dia.

Dia menyebut pengelolaan sampah juga berkaitan dengan kebersihan kota.

Jokowi juga mengingat pengalaman dan kesulitannya merealisasikan pengolahan sampah menjadi listrik.

"Karena pengalaman yang saya alami sejak tahun 2008, masih jadi wali kota, kemudian gubernur, kemudian Presiden, tidak bisa merealisasikan pengolahan sampah dari sampah ke listrik, seperti yang sejak dulu saya inginkan di Kota Solo waktu menjadi wali kota," kata Jokowi saat peresmian PSEL Benowo, Kamis.

Jokowi juga meninjau ruang kontrol (control room) di lantai 3 PSEL Benowo.

Dari lantai 3, Jokowi bisa melihat lebih detail proses pengolahan sampah menjadi listrik.

Antara lain melihat bentuk mesin, jumlah tonase serta jumlah listrik yang dihasilkan.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo Surabaya sudah beroperasi sejak tahun 2001.

Saat itu, volume sampah yang bisa diolah di TPA yang memiliki luas 37,4 hektare tersebut sebanyak 1.600 ton per hari.

"Tapi karena Pemkot ingin melakukan pengolahan secara efektif, maka peran serta masyarakat kita tingkatkan dengan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Sehingga itu dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA Benowo sampai 20 persen," kata Eri.

Pemkot Surabaya pun menggandeng PT. Sumber Organik untuk mengelola PSEL.

Kerja sama ini menghasilkan energi listrik 11 MegaWatt dengan rincian 2 MegaWatt melalui metode Landfill Gas Power Plant dan 9 MegaWatt dari Gasification Power Plant.

"Dan itu semua sudah bisa beroperasi mulai hari ini. Dan dengan beroperasi PSEL ini, kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Tri Rismaharini, karena beliau yang membimbing dan terus berjuang tanpa mengenal lelah sehingga ini bisa berdiri dan bisa beroperasi hari ini," kata Eri.

(KOMPAS.COM/ GHINAN SALMAN)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/06/192257078/jokowi-soal-pengolah-sampah-menjadi-listrik-kota-lain-tidak-usah-ruwet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke