Salin Artikel

Satu Tenaga Kerja Asing Diduga Jadi Korban Longsor PLTA Batang Toru

Keempat jasad, belum dapat teridentifikasi dengan jelas. Namun salah satunya, diduga sebagai jenazah Mr Long Quan, satu pekerja asing (TKA) yang dikabarkan hilang saat kejadian.

Direktur RSUD Sipirok drg Firdaus Batubara mengatakan, hingga Selasa (4/5/2021) malam, keempat korban yang ditemukan masih berada di ruang pemulasaraan jenazah.

Firdaus menyebut, keempat korban masih dalam proses identifikasi.

"Belum ada yang dimakamkan, semua masih di RSUD," kata Firdaus saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa malam.

Firdaus mengatakan, Tim Inafis dan DVI Kepolisian Daerah Sumatera Utara, juga masih terus melakukan identifikasi, guna memastikan keempatnya benar-benar adalah korban dan identitasnya dapat diketahui.

Satu korban diduga TKA

Firdaus menyebut, dari empat jasad yang ada di RSUD, hanya satu mayat yang dalam kondisi utuh. Mayat tersebut diduga sebagai jenazah satu orang TKA yang ikut menjadi korban bencana longsor di PLTA Batang Toru pada Kamis (29/4/2021) malam.

"Meskipun banyak (rekan-rekan korban) yang menyebut itu adalah jasad korban (satu TKA), namun harus dipastikan lewat forensik dari sidik jari dan lainnya. Agar jelas dan terang identitas korban sebenarnya," ujar Firdaus.

Firdaus mengatakan, hingga Selasa (4/5/2021) malam, pihaknya belum ada menerima jenazah korban longsor lainnya.

"Hari Selasa ini, hingga malam ini belum ada jenajah yang kami terima," kata Firdaus.


9 Korban sudah ditemukan

Sebelumnya, Senin (3/5/2021), memasuki hari keempat proses evakuasi dan pencarian korban longsor PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan, Tim SAR Gabungan kembali menemukan empat korban. Hingga hari itu, tercatat sudah sembilan korban yang ditemukan.

"Untuk hari ini ada 4 korban yang ditemukan. 2 korban ditemukan pada dini hari, dan 2 korban lagi ditemukan pada siang tadi. Keempatnya ditemukan di aliran Sungai Batang Toru," ungkap Kepala Polisi Resor Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Roman Elhaj, ketika ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sipirok, Senin (3/5/2021).

Roman mengatakan, total jasad korban yang sudah ditemukan hingga hari ini berjumlah sembilan orang. Dan empat di antaranya masih belum dapat diidentifikasi.

"Jadi total korban yang sudah berhasil ditemukan tim hingga hari ada 9 orang. Dan untuk 4 orang, masih dalam proses identifikasi," kata Roman.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar menjelaskan, empat korban yang ditemukan, masih berada di ruang pemulasaraan jenazah RSUD Sipirok.

Pencarian di hari Minggu (2/5/2021), dua mayat ditemukan warga di aliran Sungai Batang Toru, di Dusun Mabang, Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru, dan dilaporkan kepada petugas.

Kedua korban teridentifikasi berjenis kelamin perempuan, dengan identitas Yasmani Halawa (53) dan cucunya Sopiana (12).

Sedangkan tiga korban lainnya, diketahui merupakan ibu dan dua anaknya. Ketiganya ditemukan di sekitar lokasi longsor, satu hari setelah kejadian, Jumat (30/4/2021). Dan dimakamkan di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok.

Diberitakan, bencana longsor terjadi di lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kelurahan Wek I, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (29/4/2021) malam.

Akibat bencana tersebut, dikabarkan satu unit rumah beserta penghuninya dan sejumlah pekerja PLTA tertimbun material longsor.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/05/070000078/satu-tenaga-kerja-asing-diduga-jadi-korban-longsor-plta-batang-toru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke