Salin Artikel

Soal Pungli, Ini Pesan Gibran kepada Lurah dan Camat di Solo

KOMPAS.com - Seorang lurah di Kota Solo diduga melakukan pungutan liar (pungli) bermodus sedekah dan zakat fitrah kepada warganya.

Soal kasus pungli ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpesan kepada lurah dan camat di Solo supaya membuang jauh pola pikir tersebut.

Gibran juga mengatakan, agar kejadian serupa tidak terulang, ia bakal memeriksa kelurahan-kelurahan lain di Solo.

"Ini mau saya cek lagi. Kalau sudah ada satu seperti ini biasanya kelurahan lain akan bersuara. Jangan harap lurah-lurah, camat punya mindset seperti ini. Kita itu pelayan publik harusnya tidak seperti ini," ungkapnya.

Dia juga meminta agar tradisi seperti ini jangan diteruskan.

"Yang namanya tradisi-tradisi jelek seperti ini tidak boleh diteruskan. Sekali lagi ya, kita membiasakan untuk sesuatu yang benar. Jangan membenarkan sesuatu yang sudah biasa. Tradisi pungli kok dibiarkan. Ini tidak bisa. Harus dipotong tidak boleh seperti itu," tuturnya.

Kembalikan hasil pungli

Uang hasil pungutan liar (pungli) bermodus sedekah dan zakat fitrah yang diduga dilakukan Lurah Gajahan, dikembalikan oleh Gibran. 

Didampingi Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryatmo, Gibran turun langsung ke pemilik toko yang menjadi korban pungli.

"Ada 145 toko yang dimintain uang dengan jumlah total Rp 11,5 juta. Hari ini uangnya dikembalikan satu per satu," ujarnya di saat ditemui di alah satu toko di kawasan Jalan Dr. Radjiman, Solo, Jawa Tengah, Minggu (2/5/2021).

Para pemilik toko memberikan sumbangan sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Menurut Gibran, apa yang dilakukan oleh Lurah Gajahan tersebut tidak diperbolehkan dan menyalahi aturan.

Ia merujuk surat edaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) No 13 Tahun 2021 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi terkait Hari Raya.

Gibran menambahkan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah sudah ada lembaga yang menangani, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Mengenai nasib Lurah Gajahan yang diduga melakukan pungli, Gibran telah mengambil keputusan.

"Besok (Senin) kita bebas tugaskan," ucapnya.

Seorang karyawan salah satu toko di kawasan Jl. Dr. Radjiman, Nining (25), menyatakan, sejak dirinya bertugas di tempat kerjanya, selalu ada personel Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang meminta sumbangan tunjangan hari raya (THR) menjelang Lebaran.

Kata Nining, jumlah uang yang diberikan kepada Linmas selalu berbeda tiap tahunnya.

"Kemarin hanya dimintai satu sumbangan pakai surat. Terus suruh nyatat jumlah uangnya. Kalau dulu kadang ngasih Rp 150.000, Rp 100.000. Kalau kemarin Rp 50.000 karena sepi," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, seorang lurah di Kecamatan Pasar Kliwon, S, diduga melakukan pungli bermodus sedekah dan zakat fitrah.

Sedekah dan zakat fitrah itu diberikan kepada linmas yang membawa surat edaran bertanda tangan Lurah Gajahan.

Soal permasalahan ini, Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryatmo menjelaskan bahwa surat edaran yang ditandatangani pada 15 April 2021 tersebut tidak sepengetahuan dirinya.

Kasus ini mencuat karena ada warga yang melaporkan pada Jumat (30/4/2021).

"Kemudian kita langsung tindak lanjuti Jumat malamnya dengan memanggil linmas dan lurah bersangkutan," terang Ari, Sabtu (1/5/2021).

Ari menyampaikan, sumbangan yang telah terkumpul berupa uang dan barang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/02/161635778/soal-pungli-ini-pesan-gibran-kepada-lurah-dan-camat-di-solo

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke