Salin Artikel

Ada Permintaan dari Jerman, Bangka Belitung Gencarkan Produksi Jahe Merah

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, perusahaan untuk perkebunan skala besar maupun masyarakat per orangan bisa ambil bagian dalam budidaya tanaman bernama latin Zingiber officinale varietas rubrum itu.

""Harapannya nanti untuk memenuhi target kita dapat mensuplai jahe merah 270 ton per bulan," kata Erzaldi saat mengunjungi lokasi penanaman jahe merah di Desa Air Mesu, Rabu (28/4/2021).

Erzaldi menuturkan, pemda bermitra dengan perkebunan inti PT Berkah Rempah Makmur dalam penyediaan demplot.

Demplot akan menjadi etalase bagi pembeli, sekaligus sebagai lokasi penyuluhan pertanian dari proses pembibitan hingga panen.

"Kami menyiapkan bibit jahe merah yang berkualitas, dikarenakan komoditi ini mempunyai pangsa pasar yang tinggi baik di dalam negeri dan juga komoditas ekspor," ujar Erzaldi.

Peran serta masyarakat kata Erzaldi didukung ketersediaan kredit usaha rakyat (KUR).

Masyarakat bisa menanam jahe merah di lahan yang terbatas atau pekarangan rumah dengan menggunakan polibek.

Jahe merah juga menjadi komoditas alternatif selain lada, ubi, porang, nanas dan manggis.

Saat ini agroindustri menjadi fokus pengembangan demi menghindari ketergantungan pada lini tambang timah. 

Direktur Utama PT Berkah Rempah Makmur, Agus Supriyono mengatakan, demplot akan dijadikan pusat bibit berkualitas khusus jahe merah.

Selanjutnya dimulai industri olahan dari jahe merah seperti minyak atsiri dan serbuk powder.

"Kami sebagai fasilitator berencana mendirikan pabrik di kawasan Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah," jelasnya.


Dia mengingatkan, penanaman jahe merah berstandar ekspor harus menggunakan bahan organik yang bersumber dari kompos, kohe sapi, daun bambu, dan batang pisang.

"Kami telah membuat pupuk organik cair sendiri termasuk pestisida nabati untuk mendapatkan hasil yang berkualitas," ungkapnya.

Menurut Agus, untuk pasar ekspor, negara Jerman sudah mengajukan permintaan minyak atsiri, sementara negara kawasan Timur Tengah bersiap menampung serbuk powder.

Ada pun Bank Sumsel Babel sebagai salah satu bank pemerintah telah mengucurkan KUR senilai Rp 100 miliar hingga Februari 2021. Sebanyak Rp 15 miliar di antaranya terealisasi di Bangka Belitung.

Tidak hanya untuk jahe merah, KUR juga menyasar petani porang serta sektor indutri kreatif Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam transaksi usaha nasabah, Bank Sumsel Babel juga mendorong program digitalisasi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) non tunai pemerintah daerah maupun pada masyarakat.

Tercatat saat ini Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) di Bangka Belitung (Babel) periode Maret 2021 mencapai angka 3,93 persen yang menjadikan provinsi ini meraih kenaikan tertinggi secara nasional.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/102740278/ada-permintaan-dari-jerman-bangka-belitung-gencarkan-produksi-jahe-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke